Penerimaan Zakat di Baznas Jatim Melonjak, Target Rp 60 Miliar di 2025

Surabaya, 13 Januari 2024, VNNMedia – Ketua Baznas Jawa Timur, KH Ali Maschan Moesa, mengungkapkan rasa syukurnya atas peningkatan signifikan penerimaan zakat di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024 ini, zakat yang terkumpul melalui Baznas Jatim tercatat mencapai angka sekitar Rp 50 miliar. Angka tersebut belum termasuk akumulasi dari seluruh daerah di Jawa Timur.

“Peningkatan ini menjadi indikator bahwa tata kelola dan tata laksana informasi di Baznas Jatim berjalan dengan transparan dan akuntabel. Hal ini menumbuhkan kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam berzakat,” ujar KH Ali Maschan Moesa,  di kantor Baznas Jatim pada Senin (13/1/2025).

Melihat tren positif ini, Baznas Jatim menargetkan pada tahun 2025 dapat menghimpun zakat hingga Rp 60 miliar. Menurut KH Ahsanul Haq, strategi-strategi yang telah disiapkan diyakini akan memperkuat kepercayaan masyarakat dan meningkatkan jumlah zakat yang terkumpul. “Insya Allah, dengan strategi-strategi yang telah dan akan dilakukan, mudah-mudahan target Rp 60 miliar dapat tercapai,” tambahnya.

Baznas Jatim tidak hanya fokus pada pengumpulan zakat, tetapi juga pada penyalurannya yang tepat sasaran. Berdasarkan data yang ada, jumlah mustahik atau penerima zakat di Jawa Timur saat ini tercatat sebanyak 114.564 jiwa. Untuk tahun 2025, Baznas Jatim menargetkan pengentasan kemiskinan sebanyak 16.064 jiwa melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi.

Dalam laporan tahunan, Baznas Jatim menunjukkan pencapaian yang cukup membanggakan. Pada tahun 2023, zakat yang berhasil dihimpun mencapai Rp 36 miliar. Dana tersebut digunakan untuk berbagai program sosial, termasuk pemberdayaan mustahik agar mereka dapat keluar dari garis kemiskinan.

Sejauh ini, sebanyak 9.928 mustahik di Jawa Timur telah berhasil diberdayakan dan keluar dari jerat kemiskinan berkat program-program Baznas yang efektif.

Keberhasilan Baznas Jatim dalam meningkatkan penerimaan zakat tidak lepas dari berbagai program pemberdayaan yang terus dikembangkan. Program-program ini dirancang untuk memberikan solusi jangka panjang bagi para mustahik, bukan sekadar bantuan konsumtif.

KH Ali Maschan Moesa menegaskan bahwa peran masyarakat dalam mendukung program zakat sangatlah penting. Kesadaran untuk berzakat dan kepercayaan kepada lembaga penyalur seperti Baznas menjadi kunci utama dalam upaya mengurangi angka kemiskinan di Jawa Timur.

Dengan optimisme yang tinggi, Baznas Jatim berharap dapat terus menjadi lembaga yang kredibel dan profesional dalam mengelola dana zakat, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas. Tahun 2025 diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat peran zakat sebagai instrumen pengentasan kemiskinan di Jawa Timur. 

Telusuri berita lain di Google News VNNMedia