Pendapatan Negara Tembus Rp1.638,7 Triliun hingga Agustus 2025, Pajak dan Cukai Jadi Penopang

JAKARTA, 23 SEPTEMBER 2025 – VNNMedia — Kinerja fiskal Indonesia terus menunjukkan tren positif. Hingga 31 Agustus 2025, realisasi pendapatan negara tercatat mencapai Rp1.638,7 triliun, ditopang oleh penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu mengungkapkan hal tersebut dalam konferensi pers APBN Kita di Jakarta, Senin (22/9/2025).

“Realisasi pendapatan negara hingga akhir Agustus mencerminkan peningkatan pencapaian terhadap outlook fiskal 2025,” ujar Anggito.

Realisasi penerimaan pajak bruto tercatat Rp1.442,74 triliun, tumbuh 2,1% secara tahunan (yoy). Setelah dikurangi restitusi, penerimaan pajak neto mencapai Rp1.135,44 triliun.

Pertumbuhan ini didukung kontribusi dari sektor ketenagalistrikan, pertambangan bijih logam, perdagangan daring, perdagangan besar, pertanian tanaman, industri minyak kelapa sawit, serta sektor perbankan. Dari sisi jenis pajak, tren positif terlihat pada PPh 21, PPh Badan, PPN dalam negeri, hingga PPN impor.

Penerimaan kepabeanan dan cukai menambah kontribusi sebesar Rp194,9 triliun, naik 6,4% (yoy). Dari jumlah tersebut, penerimaan cukai menyumbang Rp144 triliun, bea keluar Rp18,7 triliun—ditopang kenaikan harga CPO dan ekspor konsentrat tembaga—sementara bea masuk Rp32,2 triliun yang turun 5,1% akibat kebijakan perdagangan pangan serta pemanfaatan Free Trade Agreement (FTA).

Sementara itu, PNBP juga menunjukkan capaian kuat dengan total Rp306,8 triliun. Angka tersebut berasal dari penerimaan SDA migas Rp65 triliun, SDA nonmigas Rp75,6 triliun, PNBP lainnya Rp91,9 triliun, serta penerimaan BLU Rp62,5 triliun.

Dengan capaian ini, pemerintah optimistis outlook pendapatan negara 2025 akan tetap terjaga sejalan dengan penguatan ekonomi domestik dan dukungan kebijakan fiskal yang berkelanjutan.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News