Pemprov Jatim Raih Penghargaan Peserta PembaTIK Terbanyak Nasional 2024

SURABAYA, 6 DESEMBER 2024 – VNNMedia – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) meraih penghargaan peserta Partisipasi Pendaftar Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) Tahun 2024 terbanyak Tingkat Nasional.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Wibowo Mukti yang diterima oleh Penjabat (Pj.) Gubernur Jatim Adhy Karyono yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai.

Tahun ini merupakan kali ketiga Pemprov Jatim menerima penghargaan yang sama. Setiap tahun peserta PembaTIK dari Jawa Timur selalu menjadi yang tertinggi.

Khusus tahun 2024 ini, sebanyak 101.298 peserta telah mendaftar PembaTIK selama periode Juli – November 2024. Jumlah tersebut diketahui naik signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tercatat, pada tahun 2023, peserta PembaTIK di Jatim di angka 16.273.

Atas capaian tersebut, Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan bahwa hal tersebut menjadi bukti komitmen Pemprov Jatim terus berupaya untuk mengimplementasikan digitalisasi di semua sektor. Salah satunya pendidikan.

“Alhamdulillah Pemprov Jatim kembali meraih penghargaan di tingkat nasional, kami kembali meraih penghargaan peserta PembaTIK, ini tahun ketiga kami memperoleh penghargaan yang sama,” ujarnya saat di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (5/12/2024).

Penghargaan ini, kata Adhy, juga menjadi bukti bahwa seluruh guru di Jatim memiliki semangat tinggi untuk meningkatkan kualitas diri dalam mengajar. Ia menyebut, kesadaran untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas diri bagi guru harus terus di upgrade.

“Para guru di Jawa Timur memiliki semangat untuk meningkatkan kualitas mengajar. Ini menjadi kebutuhan bagi guru karena mereka yang akan mentransfer ilmu kepada siswa, anak-anak kita,” karanya.

Selain itu, Pj. Gubernur Adhy mengingatkan kalau saat ini masyarakat dihadapkan era teknologi 5.0. Menurutnya, teknologi yang bermain adalah berbasis Artificial Intelligence (AI) dan robotik, kemudian bersiap masuk metaverse.

Tak hanya itu, Adhy menambahkan, wacana Presiden dalam memasukkan materi pembelajaran coding juga harus direspons positif oleh para guru. Oleh sebab itu, literasi digital pun menjadi hal yang kini mendapatkan atensi khusus di sektor pendidikan.

“Untuk mengenalkan digitalisasi kepada anak-anak kita, maka para guru harus terlebih dahulu paham digitalisasi, maka semangat belajar para guru untuk meningkatkan kompetensi digital harus terus mendapat dukungan kita bersama,” terangnya.

Lebih lanjut, Adhy turut mengapresiasi kepada para guru yang memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan kualitasnya. Bahwa melek digital menjadi hal yang tidak bisa mereka hindari saat ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai menyampaikan ucapan terima kasih kepada para guru hebat di Jawa Timur. Penghargaan itu, merupakan hasil penilaian objektif dari BLPT terhadap pendaftaran PembaTIK dari Jawa Timur masih tertinggi di tiap tahunnya.

“Dengan penilaian ini, artinya guru-guru kita semakin kreatif dan adaptif dengan teknologi,” katanya.

Sementara soal makna adaptif, sambung Aries, ialah guru yang mampu menyesuaikan model pembelajarannya dengan era digitalisasi. Selain itu, model pembelajaran berbasis teknologi dinilai dapat memacu kualitas pembelajaran guru semakin meningkat. “Artinya guru di Jawa Timur harus siap dalam peningkatan kompetensi,” ucapnya.

Aries pun berharap semangat para guru ini terus terjaga. Komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan berbasis digital terus dipacu dan ditingkatkan hingga menghasilkan peserta didik yang unggul dan berdaya saing.

Untuk diketahui, PembaTIK sendiri merupakan ajang peningkatan kompetensi TIK yang disusun secara berjenjang mulai dari level 1 (literasi), level 2 (implementasi), level 3 (kreasi), dan level 4 (berbagi dan berkolaborasi).

Secara rinci pada level 1, peserta PembaTIK belajar mandiri secara daring, lalu pada level 2 hingga level 4 peserta belajar mandiri dan mengikuti pembimbingan dari tutor/fasilitator. Khusus pada level 4, peserta akan berbagi praktik baik inovasi pembelajaran digital yang memanfaatkan platform teknologi.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News