Pemerintah Siapkan Rp 129 Miliar Untuk Mahasiswa, Dosen, dan Perguruan Tinggi Terdampak Bencana di Sumatera

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie. (istimewa)

Makassar, Rabu 10 Desember 2025 – VNNMedia – Pemerintah akan mengalokasikan Rp 129 miliar bagi mahsiswa, dosen, dan perguruan tinggi terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie.

“Kami sudah alokasikan dana total Rp129 miliar dengan tiga skema,” kata Prof Stella, Selasa (09/12/2025) dilansir Kompas.com.

Skema pertama berupa pengajuan proposal tanggap darurat oleh perguruan tinggi, dengan total anggaran Rp 46 miliar yang menurutnya sebagian sudah dicairkan.

“Perguruan tinggi masukkan proposal tanggap darurat apa yang bisa dilakukan perguruan tinggi. Proposal yang sudah masuk sudah dialokasikan, dan dananya juga sebagian sudah langsung cair, itu total 46 miliar,” bebernya.

Skema kedua adalah pengadaan langsung untuk kebutuhan darurat, seperti obat-obatan dan bahan bakar minyak yang digunakan kampus untuk distribusi bantuan, dengan total Rp 7 miliar.

“Ini dilakukan oleh perguruan tinggi, karena perguruan tinggilah yang langsung hadir di lapangan,” katanya.

Skema ketiga menyasar mahasiswa dan dosen yang terdampak langsung ataupun keluarganya yang menjadi korban bencana.

“Baik mahasiswa yang terdampak langsung maupun mahasiswa di mana orang tuanya atau keluarganya terdampak. Ini bantuannya total sekitar Rp 79 miliar,” ujarnya.

“Jadi total Rp129,5 miliar yang sudah dialokasikan dan sebagian besar sudah langsung,” sambung Prof Stella.

Ia menegaskan bantuan disalurkan melalui perguruan tinggi karena mereka memiliki tenaga dan sumber daya yang dapat bergerak cepat di daerah bencana.

“Kenapa perguruan tinggi sangat penting? Karena pertama perguruan tinggi ini punya tenaga-tenaga yang sangat diperlukan, seperti tenaga medis dari FK. Yang kedua perguruan tinggi ini mempunyai orang yang langsung hadir di daerah bencana,” paparnya.

Ia menyebut kampus juga memberikan informasi kebutuhan warga secara langsung kepada kementerian.

“Contohnya, banyak sumbangan-sumbangan dalam bentuk Indomie berkardus-kardus. Tetapi dari lapangan kami mendapatkan masukan yang penting sekali bahwa tidak bisa masak sekarang, tidak ada listrik. Sehingga kami langsung menyiapkan bersama perguruan tinggi makanan yang bisa langsung siap saji, seperti roti atau sarden,” katanya.

Stella menambahkan perguruan tinggi memanfaatkan tenaga dosen dan jaringan lokal mereka untuk mempercepat distribusi bantuan.

“Contoh saja saya di Medan kerja sama dengan USU kerja intens membangun posko di Aceh Tamiang. Karena Aceh Tamiang lebih dekat Medan daripada Banda Aceh,” tandasnya.

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News