
Seoul, 14 Mei 2025-VNNMedia- Sebuah laporan media lokal pada hari Rabu (14/5) mengungkap bahwa pemerintah China memiliki 11 bidang tanah yang berlokasi strategis di Itaewon-dong, Yongsan-gu, pusat kota Seoul. Lokasi tanah tersebut hanya berjarak antara 1 hingga 1,5 kilometer dari lokasi masa depan yang diusulkan untuk Kedutaan Besar Amerika Serikat dan kantor kepresidenan Korea Selatan saat ini
Dilansir dari The Korea Herald, China mengakuisisi kepemilikan atas lahan seluas 4.100 meter persegi ini pada Desember 2018 dengan nilai transaksi sekitar 29,9 miliar won (US$21,9 juta). Informasi ini menjadi pengungkapan pertama kalinya kepada publik mengenai pembelian tanah langsung oleh pemerintah asing di distrik Yongsan
Properti tersebut terletak di kaki selatan Gunung Namsan, tepat sebelum memasuki Terowongan Namsan No. 2 dan 3 dari arah Noksapyeong-daero di Itaewon-dong. Area tersebut sebelumnya merupakan lapangan golf luar ruangan selama lebih dari 40 tahun sebelum akhirnya ditutup sekitar waktu peralihan kepemilikan tanah. Beberapa bangunan di lokasi tersebut saat ini dilaporkan kosong
Lokasi strategis Itaewon-dong berada dalam radius 1 hingga 1,5 kilometer dari kantor kepresidenan saat ini di Samgakji, kediaman presiden di Hannam-dong, serta bekas lokasi Camp Coiner yang telah ditunjuk sebagai lokasi baru Kedutaan Besar AS. Seluruh lokasi penting ini berada di distrik Yongsan-gu
Pembelian tanah oleh pemerintah CHina ini terjadi setelah pengumuman rencana relokasi Kedutaan Besar AS pada tahun 2005, namun sebelum mantan Presiden Yoon Suk Yeol memindahkan kantor kepresidenan ke wilayah tersebut pada tahun 2022
Dari total 11 bidang tanah yang kini dimiliki China, dua di antaranya awalnya merupakan aset Pemerintah Korea Selatan. Negara kemudian menjualnya kepada pihak swasta yang selanjutnya menjualnya kembali kepada pemerintah Cina sekitar 18 bulan setelah penjualan awal
Laporan tersebut juga menyoroti tren kepemilikan properti oleh warga negara asing di Korea Selatan. Pada tahun 2023, warga negara China tercatat menguasai 64,9 persen dari seluruh transaksi real estat oleh warga negara asing di Korea Selatan. Hingga tahun 2022, total luas gabungan tanah yang dimiliki warga negara Tiongkok diperkirakan lebih dari tujuh kali luas Pulau Yeouido
Meskipun pemerintah asing diizinkan untuk membeli tanah di Korea Selatan, individu dan entitas Korea Selatan dilarang memiliki tanah di wilayah China. Situasi ini berpotensi menimbulkan pertanyaan mengenai resiprokalitas dalam kebijakan kepemilikan lahan antar kedua negara
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News