
Dhaka, 08 April 2025-VNNMedia- Bangladesh mulai merasakan dampak pengenaan bea masuk Amerika Serikat (AS) di tengah upayanya menunda penerapan tarif
Tarif Trump telah memukul salah satu sektor ekonomi utama negara tersebut yaitu industri garmen, setelah pembeli asal AS satu persatu menghentikan pesanannya. Bangladesh diketahui merupakan produsen garmen terbesar kedua di dunia setelah China
Industri garmen Bangladesh menyumbang sekitar 80 persen ekspor negara tersebut, yang telah kembali pulih setelah kekisruhan politik yang berujung pada penggulingan pemerintah yang sah pada tahun 2024
Trump pada pengumumannya minggu lalu mengungkapkan jika negara berjuluk ‘Land of Rivers’ itu akan dikenakan tarif 37 persen. Dhaka sendiri pada Senin kemarin meresponnya dengan bersurat kepada Trump, memohon untuk dilakukan penundaan penerapan tarif selama tiga bulan agar pemerintahan sementara Bangladesh dapat meningkatkan impor barang AS secara substansial
“Bangladesh akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk sepenuhnya mendukung agenda perdagangan anda,” ujar pemimpin sementara Bangladesh Muhammad Yunus, kepada Trump dalam sebuah pernyataan
Sebagai informasi, nilai ekspor Bangladesh ke AS adalah mencapai US$8,4 miliar untuk tahun 2024, dimana lebih dari 80 persennya (US$7,4 miliar) merupakan produk pakaian jadi
sumber: The Straits Times
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News