
Amsterdam, 13 Mei 2025-VNNMedia- Dewan Penerbangan PBB (ICAO) yang bertanggung jawab untuk mengatur penerbangan sipil termasuk termasuk pengaturan lalu lintas udara, keselamatan, dan keamanan, memutuskan bahwa Rusia bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat MH17, seperti yang diumumkan pemerintah Belanda dan Australia dalam sebuah pernyataan terpisah
Menurut pemerintah dua negara itu, ICAO akan mempertimbangkan bentuk kompensasi apa yang diperlukan dalam beberapa pekan ke depan
Diketahui pada tahun 2022, Belanda dan Australia secara bersama-sama mengajukan gugatan terhadap Rusia ke ICAO terkait jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada tahun 2014. Dalam gugatannya, Belanda dan Australia menuduh Rusia bertanggung jawab atas jatuhnya MH17 karena pesawat tersebut ditembak jatuh oleh rudal Buk buatan Rusia yang ditembakkan dari wilayah yang dikuasai oleh separatis pro-Rusia di Ukraina timur
Mereka berargumen bahwa Rusia melanggar Konvensi Chicago tentang Penerbangan Sipil Internasional yang mengharuskan negara-negara untuk tidak menggunakan senjata terhadap pesawat sipil yang sedang terbang
Kedua negara meminta ICAO untuk menyatakan bahwa Rusia bertanggung jawab atas insiden tersebut dan memerintahkan Rusia untuk melakukan negosiasi dengan Belanda dan Australia terkait reparasi atau ganti rugi kepada keluarga korban
“Keputusan ini merupakan langkah penting menuju penegakan kebenaran dan pencapaian keadilan serta akuntabilitas bagi semua korban penerbangan MH17, serta keluarga dan orang-orang terkasih mereka,” ujar Menlu Belanda Cospar Veldkamp dalam sebuah pernyataan
Menlu Australia Penny Wong juga menyambut baik keputusan ICAO dengan mengatakan, “Kami menyerukan kepada Rusia untuk akhirnya menghadapi tanggung jawabnya atas tindakan kekerasan yang mengerikan ini dan memberikan ganti rugi atas perilaku mengerikannya, sebagaimana diwajibkan menurut hukum internasional.”
Sementara itu, Kremlin pada hari ini menyatakan penolakan atas keputusan ICAO yang dianggapnya bias. “Posisi kami sudah diketahui secara luas. Anda tahu bahwa Rusia bukanlah negara yang ikut serta dalam penyelidikan insiden ini, jadi kami tidak menerima kesimpulan yang bias,” kata jubir Dmitry Peskov
Sebagai informasi, pesawat Malaysia Airlines MH17 dengan rute Amsterdam-Kuala Lumpur pada 17 Juli 2014 ditembak jatuh di atas Ukraina Timur-wilayah pertempuran separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina-, yang menewaskan 298 penumpang dan awak. Dimana 196 diantaranya adalah warga negara Belanda dan 38 orang warga Australia
Pada November 2022, pengadilan di Den Haag, Belanda, telah menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada tiga terdakwa (dua warga Rusia dan satu warga Ukraina) secara in absentia atas peran mereka dalam jatuhnya MH17. Pengadilan Belanda juga secara eksplisit menyatakan bahwa rudal yang menghantam pesawat berasal dari Rusia, seperti dilansir dari Channel News Asia
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News