
New York, 18 Mei 2025-VNNMedia- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan seruan mendesak untuk penyelidikan atas laporan yang dapat dipercaya mengenai tindakan otoritas India yang diduga mengumpulkan dan mengusir pengungsi Rohingya
Melansir The Straits Times. dalam beberapa kasus yang sangat mengkhawatirkan, para pengungsi dilaporkan ditempatkan di Laut Andaman, di lepas pantai negara yang sama tempat mereka melarikan diri dari penganiayaan dan ancaman kematian
Tindakan ini diduga merupakan bagian dari tindakan keras yang lebih luas baru-baru ini. Pejabat pemerintah India disebut-sebut memanfaatkan momen konflik dengan negara tetangga, Pakistan, untuk memperluas kampanye penindasan terhadap komunitas Muslim minoritas di negara tersebut
“Gagasan bahwa pengungsi Rohingya telah dibuang ke laut dari kapal angkatan laut sungguh keterlaluan,” tegas Tom Andrews, Pelapor Khusus PBB untuk situasi hak asasi manusia di Myanmar. “Saya sedang mencari informasi dan kesaksian lebih lanjut mengenai perkembangan ini dan memohon kepada pemerintah India untuk memberikan penjelasan lengkap tentang apa yang terjadi.”
Andrews mendesak pemerintah India untuk menahan diri dari “perlakuan tidak manusiawi dan mengancam jiwa terhadap pengungsi Rohingya, termasuk pemulangan mereka ke kondisi berbahaya di Myanmar.”
Hingga berita ini diturunkan, pemerintah India belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar terkait tuduhan tersebut
Situasi ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan setelah India menuduh Pakistan mendukung serangan teror yang menewaskan lebih dari dua lusin warga India pada bulan April. Menyusul tuduhan tersebut, otoritas India mengumumkan tindakan hukuman, termasuk pengusiran warga negara Pakistan
Lebih lanjut, pejabat pemerintah sayap kanan di beberapa negara bagian India dilaporkan telah menangkap ribuan Muslim, yang mereka klaim sebagai warga Rohingya atau Bangladesh yang tinggal secara ilegal di India. Pelabelan semacam itu, yang sering dikaitkan dengan istilah “Pakistan,” diduga digunakan untuk menargetkan migran Muslim dari berbagai wilayah di India
Tindakan penangkapan dan penahanan paling luas terjadi di Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi, dan di Rajasthan. Meskipun mayoritas dari mereka yang ditahan kemudian terbukti sebagai warga negara India dan dibebaskan, sejumlah besar individu yang diidentifikasi sebagai warga Rohingya dan Bangladesh telah dideportasi. Ironisnya, beberapa di antara mereka memiliki dokumen pengungsi yang seharusnya memberikan mereka perlindungan internasional
Persatuan Rakyat untuk Kebebasan Sipil (PUCL), sebuah kelompok hak asasi manusia yang berbasis di India, mengecam keras tindakan pemerintah tersebut
“Paling tidak, warga Rohingya berhak atas proses hukum yang semestinya berdasarkan hukum yang berlaku, yang mengharuskan tahanan mendapatkan pemberitahuan, kesempatan untuk didengar pendapatnya, dan perwakilan hukum,” demikian pernyataan dari PUCL
Seruan PBB ini semakin menambah tekanan internasional terhadap India untuk melindungi hak-hak pengungsi dan minoritas, serta untuk memastikan bahwa tindakan keamanan tidak digunakan sebagai kedok untuk menargetkan kelompok-kelompok rentan. Komunitas internasional kini menunggu penjelasan dan tindakan lebih lanjut dari pemerintah India terkait laporan yang sangat mengkhawatirkan ini
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News