
Vatikan, 18 Mei 2025-VNNMedia- Paus Leo XIV secara resmi memulai kepemimpinannya sebagai kepala Gereja Katolik sedunia hari ini, 18 Mei, dengan menyampaikan seruan kuat untuk menghentikan eksploitasi alam dan meminggirkan kaum miskin
Seruan ini disampaikan dalam misa pelantikannya di Lapangan Santo Petrus yang dihadiri oleh puluhan ribu peziarah dan sejumlah tokoh penting dunia, termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Sepuluh hari setelah Uskup Agung Robert Francis Prevost, kelahiran Chicago, menjadi Paus pertama dari Amerika Serikat yang memimpin 1,4 miliar umat Katolik global, ia merayakan misa pelantikannya dengan khidma
Pria berusia 69 tahun itu memulai hari bersejarah ini dengan melakukan tur perdananya menggunakan mobil kepausan. Ia berdiri tegak di dalam kendaraan putih khusus, tersenyum, melambaikan tangan, dan memberkati kerumunan umat yang bersorak-sorai di Vatikan
Di hadapan para pejabat tinggi dan pemimpin dunia, termasuk Wapres AS JD Vance dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Paus Leo XIV menyampaikan khotbah yang menekankan pentingnya Gereja menjadi kekuatan transformatif di tengah dunia yang dilanda perpecahan dan kebencian
“Pada zaman kita ini, kita masih melihat terlalu banyak perselisihan, terlalu banyak luka yang disebabkan oleh kebencian, kekerasan, prasangka, ketakutan akan perbedaan, dan paradigma ekonomi yang mengeksploitasi sumber daya bumi dan meminggirkan orang-orang termiskin,” tegas Paus Leo dalam khotbahnya
Ia berjanji untuk menghadapi “pertanyaan, kekhawatiran, dan tantangan dunia saat ini.” Sebagai bentuk penghormatan kepada kelompok konservatif dalam Gereja, Paus Leo XIV juga berjanji untuk melestarikan “warisan iman Kristen yang kaya” sambil berulang kali menyerukan persatuan di antara umat Katolik
Massa yang hadir menyambut hangat Paus baru dengan teriakan “Viva il Papa” (Hidup Paus) dan “Papa Leone” (Paus Leo dalam bahasa Italia) saat ia melambaikan tangan dari mobil kepausan beratap terbuka sebelum misa pelantikannya dimulai. Acara ini juga dihadiri oleh puluhan pemimpin dunia yang memberikan penghormatan kepada pemimpin baru Gereja Katolik
Paus Leo XIV, yang menghabiskan bertahun-tahun sebagai misionaris di Peru, juga memberikan peringatan keras terhadap sikap “menutup diri dalam kelompok-kelompok kecil kita.” Ia menekankan pentingnya keterbukaan dan inklusivitas dalam Gereja
“Kita dipanggil untuk menawarkan kasih Tuhan kepada semua orang, untuk mencapai kesatuan yang tidak menghapuskan perbedaan tetapi menghargai sejarah pribadi setiap orang dan budaya sosial dan agama setiap orang,” katanya
Di akhir misa, dalam seruan singkatnya, Paus Leo XIV menyinggung beberapa konflik global yang sedang berlangsung. Ia menyebut Ukraina sebagai negara yang “dimartirkan,” sebuah frasa yang sering digunakan oleh pendahulunya, Paus Fransiskus, dan menyerukan “perdamaian yang adil dan abadi” di sana. Ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, menyatakan bahwa penduduk di wilayah kantong Palestina tersebut “dibiarkan kelaparan.”
Paus Leo XIV, yang baru diangkat menjadi kardinal pada tahun 2023 dan relatif tidak dikenal oleh banyak umat Katolik sebelum terpilih menjadi Paus, telah berulang kali menekankan pentingnya perdamaian dan keadilan sosial dalam beberapa hari pertamanya menjabat sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik. Pelantikannya hari ini menandai awal dari era baru bagi Vatikan dan miliaran umat Katolik di seluruh dunia, seperti dilansir dari The Straits Times
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News