Pakar Nilai Ada Prosedur Yang Dilanggar Dalam Insiden Penembakan Donald Trump

Associated Press via Yonhap

Washington, 15 Juli 2024-VNNMedia- Kandidat Presiden dari partai Republik sekaligus mantan presiden AS,  Donald Trump, ditembak orang tak dikenal saat kampanye pada Sabtu (13/7) waktu setempat, saat dia sedang kampanye di Pensylvania

Dilansir dari VOA Indonesia, pakar penegak hukum mengatakan bahwa pelaku penembakan pada insiden tersebut memiliki kemampuan, pengetahuan dan pelatihan yang terbatas

Andrew Scot mantan Kepala Kepolisian Boca Raton, Andrew J. Scot III, mengatakan kepada Associated Press, Minggu (14/7), bahwa  insiden tersebut meresahkan. Dia mempertanyakan bagaimana pelaku bisa berada dekat dengan lokasi tanpa sepengetahuan kepolisian setempat maupun Dinas Rahasia AS (Secret Service)

“Saya pikir aparat penegak hukum setempat, sesuai arahan Dinas Rahasia, akan ditempatkan di atap-atap bangunan itu. Anda tempatkan satu atau mungkin dua hingga tiga petugas di sepanjang atap itu atau garis atapnya.Tapi ternyata tidak dilakukan,” kata Scot

“Bagaimana kalau ada orang yang benar-benar terlatih untuk menghabisi seseorang?” tambahnya

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, menurut Dinas Rahasia AS, teduga pelaku melepaskan tembakan ke arah panggung dari posisi tinggi di luar lokasi demonstrasi. Penembak dinyatakan tewas, sementara satu penonton tewas dan dua lainnya dalam kondisi kritis

Scot mengatakan bahwa berdasarkan pengalamannya, Dinas Rahasia dan aparat penegak hukum setempat bekerja sama sebelum penyelenggaraan acara-acara sangat penting yang dihadiri presiden maupun mantan presiden

 FBI sendiri telah merilis identitas tersangka penembakan Trump, yang diidentifikasikan sebagai Thomas Matthew Crooks, warga lokal berusia 20 tahun dari Bethel Park, Pennsylvania. Mereka mengatakan pihaknya sedang menyelidiki penembakan di acara kampanye itu dan menetapkan insiden tersebut sebagai kasus percobaan pembunuhan sekaligus terorisme dalam negeri

Pakaian yang dikenakan pelaku  memunculkan spekulasi bahwa Crooks mempunyai pengalaman militer. Mengutip Associated Press, FBI mengatakan pihaknya telah memeriksa data seluruh cabang militer, namun data pelaku tidak ditemukan

Joe Biden telah memerintahkan peninjauan ulang secara independen terhadap langkah-langkah keamanan menyusul percobaan pembunuhan terhadap Trump yang menjadi rivalnya dalam Pemilu pada 5 November mendatang

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News