
JAKARTA, 17 DESEMBER 2025 – VNNMedia – Pola perjalanan masyarakat Indonesia memasuki fase baru. Liburan singkat, berbasis momentum dan sensitif terhadap harga, diproyeksikan menjadi arus utama pariwisata domestik hingga 2026.
Temuan ini terungkap dalam laporan tiket.com Tourism Trends 2025 & Outlook 2026: Redefining The New Shape of Travel yang diluncurkan tiket.com bersama Lokadata, dengan dukungan Kementerian Pariwisata RI.
Data riset menunjukkan pariwisata Indonesia tengah berada dalam fase recalibration, di mana perjalanan tidak lagi soal frekuensi, melainkan kualitas pengalaman, kebersamaan keluarga, serta fleksibilitas waktu.
Survei konsumen tiket.com yang diolah Lokadata mencatat 76% perjalanan dilakukan untuk tujuan liburan dan rekreasi, dengan orientasi utama pada perjalanan keluarga. Bepergian bersama lingkaran terdekat dinilai lebih nyaman, aman, dan sesuai preferensi wisatawan.
Kalibrasi ini tercermin pada kinerja sektor pariwisata sepanjang 2025. Pemesanan transportasi tumbuh 23%, akomodasi naik 20%, sementara atraksi wisata melonjak 38% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari sisi transportasi, terjadi pergeseran signifikan ke moda darat. Pemesanan kereta api meningkat 47% dan bus naik 46%, didorong harga yang lebih terjangkau, akses yang mudah, serta relevan untuk perjalanan jarak pendek hingga menengah.
Tren serupa terlihat pada akomodasi, di mana pemesanan villa melonjak 44%, seiring meningkatnya minat perjalanan keluarga dan kelompok yang membutuhkan ruang lebih luas dan privasi.
Kategori atraksi wisata juga menunjukkan perubahan mencolok. Tiket playground tumbuh paling tinggi, mencapai 71%, mencerminkan pilihan keluarga urban untuk menikmati liburan berkualitas tanpa harus bepergian jauh.
Salah satu temuan utama riset ini adalah menguatnya tren short trip. Hampir 70% perjalanan berlangsung selama 1–3 hari, selaras dengan pemanfaatan long weekend dan hari libur nasional. Pola ini diperkirakan semakin stabil pada 2026, dengan perjalanan domestik dan wisata keluarga sebagai penggerak utama.
Chief Strategy Officer tiket.com, Tifanny Tjiptoning, menyebut konsumen kini semakin mengutamakan perjalanan domestik singkat berbasis momentum. Kondisi ini membuka peluang pengembangan produk perjalanan yang lebih modular, ramah keluarga, dan terintegrasi dengan inspirasi digital.
Kementerian Pariwisata RI melihat perubahan ini sebagai sinyal positif bagi penguatan pariwisata domestik. Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran Kemenpar, Firnandi Gufron, mengungkapkan bahwa jarak menjadi faktor krusial dalam pemilihan destinasi karena berpengaruh langsung terhadap biaya dan moda transportasi.
Selain itu, akomodasi dan kuliner masih menjadi komponen pengeluaran terbesar, dengan 42,8% wisatawan nusantara menjadikan wisata kuliner sebagai motivasi utama berlibur.
Dari sisi destinasi, Bali, Yogyakarta, dan Bandung masih mendominasi pilihan domestik, sementara Jepang dan Korea Selatan menjadi favorit internasional. Namun, minat terhadap destinasi alternatif seperti Wakatobi, Manado, Pangandaran, hingga Sorong mulai meningkat, menandakan terbukanya peluang pemerataan pariwisata.
Perilaku pemesanan wisatawan juga semakin momentum-driven. Tiket transportasi cenderung dibeli lebih awal untuk mengamankan harga, sementara akomodasi sering dipesan mendekati tanggal keberangkatan.
Di saat yang sama, 89% responden mengandalkan media sosial—terutama TikTok dan Instagram—sebagai sumber inspirasi perjalanan.
Kesadaran terhadap pariwisata berkelanjutan turut menguat. Sebanyak 67% responden mengaku pernah menginap di akomodasi ramah lingkungan, dan 94% menyatakan terbuka untuk kembali memilih opsi serupa.
Chief Data Officer Lokadata, Suwandi Ahmad, menegaskan bahwa pasar pariwisata Indonesia kini sangat dipengaruhi momentum.
“Konsumen tetap ingin bepergian, namun lebih selektif dalam mengatur pengeluaran dan sangat bergantung pada momen libur panjang serta promo,” ujarnya.
Temuan ini menegaskan bahwa masa depan pariwisata Indonesia akan ditentukan oleh kemampuan industri membaca momentum, menawarkan harga kompetitif, serta menghadirkan pengalaman yang relevan dengan kebutuhan perjalanan singkat masyarakat.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News