Otoritas Palestina: 960 Orang Serbu Masjid Al Aqsa

Yerusalem, Rabu 10 Desember 2025-VNNMedia- Otoritas Palestina melaporkan bahwa sebanyak 960 orang memasuki Masjid Al Aqsa pada hari Selasa (9/12)

Dari angka tersebut, 182 diantaranya merupakan pemukim Yahudi ilegal, yang mencoba memaksa masuk komplek masjid yang merupakan tempat suci ke-3 bagi umat Islam, untuk berbuat onar dan melakukan ritual Talmud di dekat Kubah Batu, dan mendapat perlindungan dari Polisi Israel

Sementara sisanya (778 orang) merupakan turis asing yang masuk melalui gerbang yang dioperasikan oleh pemerintah Israel

Berdasarkan data resmi, per November 2025, sebanyak 4.266 pemukim ilegal dan sedikitnya 15 ribu turis asing memasuki kompleks masjid Al Aqsa untuk berziarah

Kompleks Masjid Al-Aqsa: Jantung Konflik Tiga Agama

Masjid Al-Aqsa terletak di Kota Tua Yerusalem, yang secara internasional diakui sebagai wilayah pendudukan Palestina.

Kompleks ini merupakan salah satu situs paling suci di dunia bagi tiga agama besar. Bagi Umat Islam, kompleks ini dikenal sebagai Al-Haram al-Sharif, situs tersuci ketiga, dan lokasi Isra Mikraj

Di dalamnya terdapat Masjid Al-Qibli dan Kubah Batu. Sementara bagi Umat Yahudi, kompleks ini dikenal sebagai Temple Mount, situs tersuci mereka karena diyakini sebagai lokasi berdirinya Kuil Suci Pertama dan Kedua pada masa lalu.

Israel mulai secara efektif menduduki Yerusalem Timur, termasuk kompleks Al-Aqsa, setelah kemenangan mereka dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967. Meskipun Israel kemudian mencaplok seluruh Yerusalem, tindakan yang tidak diakui dunia internasional, mereka setuju untuk mempertahankan aturan sensitif yang dikenal sebagai “Status Quo”

Menurut perjanjian Status Quo saat ini, kontrol administrasi dan agama di dalam kompleks diserahkan kepada Wakaf Islam, otoritas Yordania, sementara Israel memegang kontrol keamanan di sekitar dan di pintu-pintu masuk kompleks

Status Quo secara tradisional mengatur bahwa Umat Muslim memiliki hak untuk beribadah kapan saja, sementara Umat Non-Muslim diizinkan mengunjungi, tetapi dilarang untuk berdoa atau melakukan ritual keagamaan Yahudi di sana

Pelanggaran terhadap larangan ibadah non-Muslim oleh pemukim ilegal Israel dan turis asing sering dianggap sebagai provokasi dan upaya untuk mengubah status quo, yang memicu bentrokan dengan jemaah Palestina

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News