Organisasi Dunia Sesalkan Thailand Deportasi Warga Uighur ke China

etnis Uighur

Bangkok, 02 Maret 2025-VNNMedia- Pemerintah Thailand pada Kamis (27/2) telah mendeportasi sedikitnya 40 warga Uighur ke China

Menurut situs pelacak penerbangan dunia Flightrader24, mereka diterbangkan dari Bangkok dengan menggunakan pesawat China Southern Airlines menuju Xinjiang China, sebuah wilayah otonom di barat laut China yang mayoritas dihuni oleh etnis Uighur

Dalam pernyataannya, pemerintah Thailand mengatakan bahwa telah memutuskan untuk memulangkan 40 warga Uighur ke China karena merasa tidak adil menahan warga tersebut selama lebih dari satu dekade tanpa ada negara lain yang mau menerimanya, termasuk Turki yang pernah memberikan suaka kepada etnis itu di masa lalu

PM Thailand, Paetongtarn Shinawatra memberi jaminan jika suku Uighur yang dideportasi akan diperlakukan layak oleh pemerintah China

Sementara itu, beberapa organisasi dunia menyesalkan langkah yang diambil Thailand. Human Rights Watch mengatakan jika kelompok tersebut sekarang menghadapi risiko tinggi penyiksaan, penghilangan paksa, dan pemenjaraan jangka panjang

“Pemindahan tahanan Uighur oleh Thailand ke China merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kewajiban Thailand berdasarkan hukum domestik dan internasional,” tegas Elaine Pearson, Direktur Human Rights Watch untuk asia

Kelompok advokat HAM dan Perburuhan Asia (AHRLA) mengatakan jika deportasi tersebut benar-benar menghancurkan sandiwara bahwa pemerintah Thailand saat ini berbeda dengan pemerintah sebelumnya dalam hal penindasan transnasional dan bekerjasama dengan negara-negara tetangga yang otoriter

Lembaga Amnesty Internasional menggambarkan deportasi oleh Thailand sebagai perbuatan yang ‘sangat kejam’. PBB dan Uni Eropa kompak menyerukan penyesalannya atas keputusan Thailand tersebut

Sejumlah tokoh politik dalam dan luar negeri juga menyatakan kekecewaannya. Seperti senator dari partai oposisi Thailand, Kannavee Suebsang, yang dalam medsosnya mempertanyakan tindakan PM Paetongtarn Shinawatra dan kabinetnya

Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy menyatakan jika Inggris dengan sangat tegas tidak setuju dengan tindakan negara Thailand, sementara Marco Rubio, Menlu AS mengecam Thailand dan mendesak negara-negara dimana suku Uighur meminta perlindungan untuk tidak secara paksa mengembalikan suku tersebut ke China

Di sisi lain, kementerian luar negeri China menanggapi dengan mengatakan bahwa pemulangan itu sudah sesuai dengan hukum China dan Thailand, hukum internasional dan praktik internasional, tanpa menyebut secara spesifik bahwa yang dibawa pulang oleh mereka adalah warga Uighur

sumber: BBC

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News