
Tokyo, 17 Februari 2025-VNNMedia- Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima, yang menjadi saksi bisu kehancuran akibat bom atom Amerika Serikat pada tahun 1945, mencatat rekor jumlah pengunjung tertinggi sejak didirikan pada tahun 1955. Hingga hari Sabtu, museum ini telah menyambut 2.003.718 pengunjung pada tahun fiskal yang dimulai pada bulan April
Peningkatan signifikan ini didorong oleh lonjakan wisatawan mancanegara, yang sebagian besar disebabkan oleh melemahnya nilai tukar yen. Selain itu, meningkatnya kesadaran global akan pentingnya perdamaian di tengah konflik yang sedang berlangsung, seperti perang Rusia-Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah, juga berkontribusi pada minat yang lebih besar terhadap museum ini
Yayasan Budaya Perdamaian Hiroshima-pengelola museum-, pada pertengahan Maret memperkirakan total pengunjung akan melampaui 80 juta sejak dibuka lebih dari enam dekade lalu. Pemerintah setempat juga tengah berupaya mengatasi potensi kepadatan pengunjung di fasilitas tersebut
Terletak di dekat titik nol ledakan atom di pusat kota Hiroshima, museum ini memamerkan artefak milik para korban dan materi lainnya yang menggambarkan kengerian senjata nuklir. Museum ini didirikan 10 tahun setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945, sebuah peristiwa tragis yang menyebabkan kematian sekitar 214 ribu orang pada akhir tahun itu dan meninggalkan dampak jangka panjang yang menghancurkan bagi banyak korban
Museum ini dirancang oleh arsitek Jepang terkenal, Kenzo Tange, dan telah ditetapkan sebagai aset budaya penting Jepang pada tahun 2006. Pada tahun 2023, museum ini menjadi tuan rumah bagi para pemimpin dunia yang menghadiri KTT Kelompok Tujuh di Hiroshima, termasuk Presiden AS saat itu, Joe Biden, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy
Rekor jumlah pengunjung ini menjadi pengingat akan pentingnya pesan perdamaian yang disampaikan oleh museum ini. Diharapkan bahwa museum ini akan terus menjadi tempat penting bagi pengunjung dari seluruh dunia untuk belajar tentang sejarah kelam ini dan merenungkan pentingnya perdamaian dunia
sumber: Japan Today
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News