Merdeka Copper Gold Berinovasi untuk Berkontribusi pada Lingkungan

JAKARTA, 21 SEPTEMBER 2024 – VNNMedia – Berdiri pada 2012, PT Merdeka Copper Gold,Tbk (IDX:MDKA) menjadi perusahaan publik pada 2015 dengan kode saham MDKA. Merdeka memulai rekam jejak bisnis melalui operasi tambang emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur.

Tidak hanya berorientasi pada bisnis semata, Merdeka berkomitmen menerapkan ESG (Environment, Social and Governance) untuk memberikan dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingannya.

Sebagai hasilnya, tahun 2023 lalu Grup Merdeka mendapat berbagai penghargaan. Di antaranya predikat rating “A” dari Morgan Stanley Capital International (MSCI/ Lembaga Pemeringkat Global) sebagai perusahaan tambang mineral dengan pengelolaan ESG terbaik di Indonesia.

Pengakuan ini menjadi pengakuan dan pembuktian dari komitmen dan kinerja ESG proporsional yang dibangun Merdeka hingga saat ini.

Dari sisi lingkungan, di operasi Tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, saat ini menggunakan 100 persen listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang disuplai dari PLTP Kamojang Jawa Barat. Dengan begitu mampu menggurangi efek Gas Rumah Kaca dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Merdeka juga sudah menggunakan bahan bakar bio-diesel B-35 yang merupakan campuran bahan bakar nabati (BBN) berbasis 35 persen minyak kelapa sawit, untuk operasional kendaraan dan alat berat.

Selain itu, di Tambang Tembaga Wetar, Maluku Barat Daya, Merdeka juga mulai berinovasi menggunakan modul surya, sebagai subtitusi energi selain listrik konvensional.

Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, Albert Saputro menyampaikan bahwa keberlanjutan adalah dasar utama operasi bisnis dan kerja Merdeka. Ini karena kesinambungan bisnis ditentukan oleh seberapa kuat komitmen pelestarian lingkungan dijalankan dengan sebaik-baiknya melalui berbagai cara, salah satunya dengan inovasi subtitusi energi.

“Pada konsep keberlanjutan dan upaya dekarbonisasi, kami menandatangai MoU penggunaan energi baru terbarukan dari PLN yang memiliki akses di daerah. Di operasi tambang emas Tujuh Bukit Banyuwangi sudah 100 persen. Nah, untuk area kami yang belum terjangkau PLN, upaya dekarbonisasi dilakukan dengan mengkaji penggunaan energi solar dan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan,” ungkap Albert

Untuk masyarakat sekitar, di Banyuwangi, Jawa Timur, PT Bumi Suksesindo (PT BSI/anak perusahaan) yang mengelola Tambang Emas Tujuh Bukit, telah menggelontorkan total 841 beasiswa pendidikan. Mulai dari jenjang SD hingga S1 Perguruan Tinggi sampai tahun ini.

PT BSI juga menyerap tenaga kerja lokal yang berhasil dan berprestasi dalam program beasiswa ini.

Bentuk kepedulian terhadap pendidikan juga ditunjukan Merdeka melalui PT BKP-BTR (Batutua Kharisma Permai – Batutua Tembaga Raya/Anak Perusahaan) yang mengelola operasi Tambang Tembaga Wetar di Maluku Barat Daya.

PT BKP-BTR memberikan bantuan sosialisasi kurikulum merdeka ke sekolah-sekolah di wilayah Pulau Wetar. Sekaligus memberikan bantuan pembangunan sarana prasarana sekolah di sekitar wilayah operasinya. Kegiatan tersebut merupakan realisasi kerja sama program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) BKP-BTR.

Grup Merdeka juga selalu terbuka dengan segala bentuk kegiatan kolaboratif sepanjang memiliki tujuan kepentingan bersama dan tidak merugikan masyarakat. Dalam kegiatan sosialisasi inklusivitas dan keberagaman, Merdeka mengandeng Komnas Perempuan dan komunitas terkait, untuk bersama melakukan kegiatan yang memberikan ruang bagi saudara-saudara kita yang mempunyai keterbatasan pada Hari Perempuan Sedunia tahun ini.

Disamping itu, Merdeka juga kerap melakukan aksi-aksi sosial yang manfaatnya langsung dirasakan. Sebagai contoh, tahun ini Merdeka menggelar Voluntary Program berbasis internal dalam kegiatan kemanusiaan dan lingkungan dengan pihak luar seperti Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI).

Lalu penanaman biopori bersama di sekolah Muhammadiyah 8 Jakarta dan penanaman 1000 bibit mangrove di sekitar teluk Jakarta.

Selain itu, kegiatan kolaboratif lewat aksi lingkungan juga menjadi prioritas perusahaan dalam upaya rehabilitasi alam.

Di usianya yang ke-12 tahun ini, Merdeka semakin dewasa dalam menjalankan bisnis pertambangan mineral yang berorientasi pada kepatuhan dan tanggung jawab sosial yang tinggi.

Dari sisi bisnis, di tahun ke-12 Merdeka memiliki fundamental yang semakin kuat, yang dibangun melalui unit-unit usahanya di Indonesia. Kini, Merdeka tengah menjawab tantangan transformasi yang kompleks, dalam melebarkan unit bisnis dan potensi pengelolaan yang signifikan di Indonesia, bertransformasi ke proyek-proyek masa depan yang menjanjikan seperti Proyek Emas Pani dan Proyek Tembaga Tujuh Bukit yang diperkirakan segera beroperasi penuh dalam waktu dekat.

Dikatakan Albert, ada beberapa proyek ekspansi yang sedang dijalankan. Pertama, sebagai wujud dukungan upaya hilirisasi nikel pemerintah, MDKA telah membangun fasilitas pengolahan nikel HPAL (High Pressure Acid Leach).

“Kedua, Proyek Emas Pani di Gorontalo akan menjadi salah satu tambang open pit terbesar di Indonesia, kami perkirakan bisa beroperasi di akhir 2025. Dan terakhir, Proyek Underground Tujuh Bukit di Banyuwangi sudah menyelesaikan tahap studi kelayakan saat ini, sehingga perkembangannya on the track,” tutup Albert.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News