
Seoul, 20 Maret 2025-VNNMedia- Menteri Perindustrian Korea Selatan, Ahn Duk-geun, melakukan kunjungan ke Washington D.C., Amerika Serikat, untuk melobi penghapusan status Korea Selatan dari daftar “negara sensitif” Departemen Energi AS (DOE). Status ini dikhawatirkan dapat membatasi kerja sama teknologi dan ilmiah antara kedua negara
Kunjungan ini juga akan membahas rencana pemerintah Alaska untuk proyek jaringan pipa gas, untuk menilai kelayakan ekonomi rencana tersebut dan peran apa yang dapat dimainkan perusahaan Korea, jika mereka memutuskan untuk mengambil bagian
Kunjungan ini dilakukan di tengah kekhawatiran bahwa masuknya Korea Selatan ke dalam daftar tersebut dapat menyebabkan pembatasan baru pada kerja sama ilmiah dan teknologi antara kedua negara.
“Kami akan mencari berbagai alternatif, termasuk mendapatkan pengecualian dari daftar DOE, untuk mencegah masalah tersebut berdampak negatif pada industri lokal dan kerja sama teknologi (antara Korea Selatan dan AS),” kata Ahn
Selain itu, Ahn juga akan membahas peningkatan kerja sama bilateral di bidang energi, seperti pembangkit listrik tenaga nuklir, reaktor modular kecil, dan gas
Pemerintah Korea Selatan juga berupaya untuk memperjelas posisi mereka terkait dengan isu tarif perdagangan dengan Amerika Serikat, setelah adanya pernyataan dari Menteri Keuangan AS mengenai negara “Dirty 15”. Istilah “Dirty 15” sendiri merujuk pada negara-negara yang dianggap memiliki praktik perdagangan yang tidak adil dan mengenakan tarif tinggi terhadap produk AS
“Karena situasi saat ini bukanlah sesuatu yang dapat diselesaikan secara instan, kami berupaya membangun kredibilitas dengan AS dan menciptakan lingkungan yang paling menguntungkan bagi industri lokal setiap kali Washington mengumumkan kebijakan baru atau membuat perubahan pada rencana tarifnya,” pungkas Ahn
sumber: Yonhap News
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News