
SURABAYA, 21 Agustus 2025 — VNNMedia – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menunjukkan percepatan signifikan. Hingga Agustus 2025, jumlah penerima manfaat melonjak menjadi 20 juta anak, naik drastis dari 7 juta anak pada Juli.
Pernyataan tersebut disampaikan Zulkifli saat meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jemur Andayani, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Kamis (21/8/2025).
Zulkifli menjelaskan, percepatan capaian program MBG tidak lepas dari kontribusi Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang baru saja menyelesaikan pelatihan di Universitas Pertahanan (Unhan). Para lulusan SPPI ini langsung diterjunkan untuk mendukung pendistribusian makanan bergizi ke berbagai daerah.
“Begitu pelatihan SPPI rampung, pelayanan menjadi lebih merata. Target kami adalah menjangkau 82 juta penerima manfaat, termasuk anak-anak sekolah, balita, ibu hamil, dan menyusui, di seluruh Indonesia,” ujar Zulhas.
Zulkifli menambahkan, program MBG mendapatkan dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto yang telah menyiapkan anggaran sebesar Rp300 triliun untuk tahun 2026. Menurutnya, keberadaan program ini merupakan wujud nyata kehadiran negara dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat sekaligus mencegah stunting.
Dalam kunjungan tersebut, Zulkifli mengapresiasi kinerja SPPG Wonocolo yang tidak hanya memproduksi makanan bergizi untuk anak-anak sekolah, tetapi juga melayani ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
“SPPG Wonocolo bisa menjadi contoh bagi wilayah lain. Program ini bukan sekadar memberikan makanan, tetapi memastikan generasi Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan produktif,” ungkapnya.
Zulhas juga menyoroti inovasi SPPG Wonocolo yang memanfaatkan limbah sisa makanan untuk menghasilkan pakan maggot. Maggot — larva lalat Black Soldier Fly — mampu mengurai sampah organik dan menghasilkan sumber protein tinggi untuk pakan ternak, terutama ikan.
“Inovasi ini sejalan dengan konsep ekonomi sirkular, di mana limbah diolah kembali menjadi produk bernilai. Jadi selain memenuhi gizi masyarakat, kita juga menjaga keberlanjutan lingkungan,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, memastikan bahwa proses produksi dan distribusi makanan bergizi di SPPG Wonocolo berjalan dengan pengawasan ketat. Mulai dari pemilihan bahan, proses pencucian, hingga penyajian makanan dilakukan sesuai standar kesehatan.
“Setiap porsi makanan dipastikan memenuhi kecukupan gizi dan kebersihan, sehingga aman dan layak konsumsi,” kata Adhy.
Ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan program MBG, khususnya SPPG Wonocolo yang dinilai berperan besar mendukung program pemerintah pusat dan daerah.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News