
Hargeisa, Minggu 28 Desember 2025-VNNMedia- Somaliland, sebuah wilayah yang terletak di Tanduk Afrika, terus menarik perhatian global sebagai entitas yang berfungsi seperti negara berdaulat meskipun secara hukum internasional masih dianggap sebagai bagian dari Somalia
Sejarah Pemisahan Diri dan Alasannya
Somaliland secara resmi mendeklarasikan kemerdekaannya dan memisahkan diri dari Somalia pada 18 Mei 1991. Keputusan ini diambil setelah pecahnya perang saudara yang menghancurkan di Somalia.
Alasan utama pemisahan ini adalah ketidakpuasan mendalam terhadap pemerintahan diktator Siad Barre, yang melakukan penindasan serta pembantaian terhadap klan-klan di wilayah utara (Somaliland)
Sebelum bergabung dengan Somalia pada tahun 1960, Somaliland sebenarnya adalah wilayah protektorat Inggris yang sempat merdeka selama lima hari, sementara Somalia merupakan bekas jajahan Italia
Kepemimpinan dan Pemerintahan
Saat ini, Somaliland dipimpin oleh Presiden Muse Bihi Abdi, yang menjabat sejak tahun 2017. Berbeda dengan Somalia yang sering dilanda ketidakstabilan politik, Somaliland dikenal memiliki sistem pemerintahan yang relatif stabil, memiliki mata uang sendiri, bendera, paspor, serta angkatan bersenjata yang terorganisir
Jumlah Penduduk dan Demografi
Berdasarkan perkiraan data terbaru, jumlah penduduk Somaliland mencapai sekitar 5,7 juta jiwa. Ibu kotanya, Hargeisa, menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan politik bagi masyarakatnya yang mayoritas bergantung pada sektor peternakan dan perdagangan
Status Pengakuan Internasional
Meskipun telah memenuhi syarat sebagai sebuah negara (memiliki wilayah, penduduk, dan pemerintah yang stabil), kecuali Israel, hingga saat ini belum ada negara atau organisasi internasional (seperti PBB atau Uni Afrika) yang secara resmi mengakui kedaulatan Somaliland
Dunia internasional umumnya masih menganggap wilayah ini sebagai bagian dari kedaulatan Somalia guna menjaga integritas wilayah negara tersebut
Meski demikian, Somaliland menjalin hubungan tidak resmi dengan beberapa negara seperti Ethiopia, Taiwan, dan Uni Emirat Arab untuk urusan perdagangan dan diplomatik terbatas
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News