Mengenal Kardinal Robert Francis Prevost: Dari Chicago hingga Takhta Suci

Jakarta, 09 Mei 2025-VNNMedia- Lahir di Chicago, Illinois, Amerika Serikat pada 14 September 1955, Paus Leo XIV memiliki akar keluarga Eropa dengan ayah keturunan Prancis dan Italia, serta ibu berdarah Spanyol

Pendidikan awalnya diwarnai dengan studi di Seminari Menengah Ordo Agustinus, dilanjutkan dengan gelar Sarjana Matematika dan studi Filsafat dari Universitas Villanova pada tahun 1977. Ketertarikannya pada teologi membawanya ke Catholic Theological Union di Chicago, dan kemudian ke Roma di mana ia meraih gelar Lisensiat dan Doktor Hukum Kanon dari Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas (Angelicum) pada tahun 1984 dan 1987

Perjalanan rohaninya semakin mendalam ketika ia bergabung dengan Ordo Santo Agustinus pada tahun 1977, mengucapkan kaul kekal pada tahun 1981, dan ditahbiskan menjadi imam di Roma pada 19 Juni 1982. Sebagian besar awal karir imamatnya diabdikan di Peru, dimulai pada tahun 1985

Di sana, ia menunjukkan dedikasinya sebagai pastor paroki, pengajar seminari, dan administrator keuskupan. Kemampuannya berbahasa Spanyol, selain kefasihannya dalam bahasa Inggris, Italia, Prancis, dan Portugis, serta pemahamannya akan bahasa Latin dan Jerman, memudahkannya dalam pelayanannya di tengah masyarakat yang beragam

Kepemimpinannya dalam Ordo Agustinus semakin teruji ketika ia terpilih sebagai Prior Provinsial Provinsi Agustinus “Mother of Good Counsel” di Chicago pada tahun 1999. Pada tahun 2001, ia dipercaya menjabat sebagai Prior Jenderal Ordo Santo Agustinus selama dua periode hingga tahun 2013, berpusat di Roma

Pada tahun 2014, Paus Fransiskus menunjuknya sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Chiclayo di Peru, dan setahun kemudian, ia diangkat menjadi Uskup di keuskupan yang sama. Kedekatannya dengan umat dan pengalamannya melayani masyarakat di wilayah yang membutuhkan membuatnya dihormati dan dicintai. Bahkan, pada tahun 2015, ia resmi menjadi warga negara Peru

Kiprahnya di Vatikan dimulai dengan penunjukannya sebagai anggota Kongregasi untuk Klerus pada tahun 2019, diikuti dengan keanggotaan di Kongregasi untuk Uskup pada tahun 2020. Pada April 2020, ia juga mengemban tugas sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Callao di Peru

Puncak keterlibatannya dalam hierarki Vatikan terjadi pada Januari 2023, ketika Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Prefek Dikasteri untuk Uskup, sebuah posisi strategis yang bertanggung jawab atas proses seleksi uskup di seluruh dunia. Ia juga menjabat sebagai Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, menjadikannya seorang Uskup Agung

Pengakuan atas dedikasi dan pelayanannya berlanjut dengan pengangkatannya sebagai Kardinal pada September 2023, dengan gelar diakon Santa Monica. Pada Februari 2025, ia kemudian diangkat menjadi Kardinal-Uskup dengan gelar Suburbikaria Gereja Albano

Terpilihnya Kardinal Prevost sebagai Paus Leo XIV pada hari kedua konklaf menjadikannya Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat dan Paus pertama dari Ordo Agustinus sejak abad ke-15

Dengan latar belakang pelayanan yang kaya, terutama pengalamannya di Amerika Latin dan keterlibatannya dalam penunjukan uskup, banyak pihak berharap kepemimpinannya akan membawa perspektif yang unik bagi Gereja Katolik

Pemilihan nama “Leo” juga diinterpretasikan sebagai harapan akan kepemimpinan yang kuat dan berkelanjutan, kemungkinan besar melanjutkan beberapa reformasi yang telah diinisiasi oleh pendahulunya, Paus Fransiskus, terutama dalam isu-isu keadilan sosial, perhatian kepada kaum miskin dan migran

Dunia kini menantikan arah dan kebijakan Gereja Katolik di bawah kepemimpinan Paus Leo XIV

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News