Masuki Era Kompetensi, RS Kemenkes Surabaya Perkuat Layanan Kanker Nasional

SURABAYA, 18 DESEMBER 2025 – VNNMedia – RS Kemenkes Surabaya menegaskan perannya dalam transformasi sistem kesehatan nasional dengan meluncurkan layanan Kedokteran Nuklir dan Radioterapi.

Langkah ini menandai kesiapan rumah sakit pemerintah tersebut memasuki era rumah sakit berbasis kompetensi, di mana setiap fasilitas kesehatan difokuskan pada layanan unggulan sesuai keahlian dan kapasitasnya.

Pengembangan layanan kanker berteknologi tinggi ini dilakukan melalui skema kolaborasi rujukan dengan rumah sakit swasta se-Jawa Timur. Tujuannya, memperluas akses layanan kanker yang komprehensif, merata, dan berkelanjutan, sekaligus mengurangi ketergantungan rujukan pasien ke luar daerah.

Pelaksana Harian Direktur Utama RS Kemenkes Surabaya, dr Martha Siahaan, SH, MARS, MHKes, menegaskan bahwa penguatan layanan Kedokteran Nuklir dan Radioterapi tidak diarahkan untuk menciptakan persaingan antar rumah sakit.

Sebaliknya, kebijakan ini dimaksudkan untuk memperkuat jejaring layanan kanker nasional.

“Era rumah sakit berbasis kompetensi menuntut kolaborasi. RS Kemenkes Surabaya berperan melengkapi layanan kanker di Jawa Timur agar pasien mendapatkan layanan yang tepat, cepat, dan bermutu,” ujarnya.

Layanan Kedokteran Nuklir memungkinkan diagnosis dan terapi kanker yang lebih presisi melalui pemanfaatan radiofarmaka, sementara Radioterapi menjadi bagian penting dalam tata laksana kanker terpadu berbasis teknologi mutakhir. Kehadiran dua layanan ini diharapkan mempercepat penanganan pasien sekaligus menekan antrean dan waktu tunggu layanan kanker.

Ketua Tim Kerja Penataan Sistem Rujukan Kementerian Kesehatan RI, Ratih Dwi Lestari, S.Kep., MARS, menjelaskan bahwa konsep rumah sakit berbasis kompetensi mendorong setiap rumah sakit fokus pada keunggulan layanannya masing-masing.

“RS Kemenkes Surabaya ditetapkan sebagai pengampu layanan kanker berteknologi tinggi. Melalui kolaborasi dengan rumah sakit jejaring, manfaat layanan ini bisa dirasakan masyarakat lebih luas,” jelasnya.

Dalam skema kolaboratif tersebut, rumah sakit swasta di Jawa Timur dapat merujuk pasien yang membutuhkan layanan Kedokteran Nuklir dan Radioterapi ke RS Kemenkes Surabaya.

Setelah layanan utama diberikan, tindak lanjut perawatan dapat kembali dilakukan di rumah sakit asal sesuai kondisi klinis pasien. Pola ini dinilai menciptakan sistem rujukan yang efisien, terintegrasi, dan berorientasi pada keselamatan pasien.

Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Jawa Timur, dr Bangun T. Purwaka, Sp.OG, M.Kes, menilai penguatan rumah sakit berbasis kompetensi sebagai langkah strategis menghadapi tantangan layanan kesehatan ke depan.

“Kolaborasi antara rumah sakit pemerintah dan swasta menjadi kunci. RS Kemenkes Surabaya akan menjadi center of excellence layanan kanker yang dapat dimanfaatkan bersama melalui sistem rujukan terintegrasi,” katanya.

Menurutnya, sinergi tersebut tidak hanya meningkatkan akses pasien terhadap layanan kanker berteknologi tinggi, tetapi juga mendorong efisiensi investasi alat kesehatan, peningkatan mutu layanan, serta penguatan peran masing-masing rumah sakit sesuai kompetensi yang dimiliki.

RS Kemenkes Surabaya merupakan rumah sakit di bawah Kementerian Kesehatan RI yang berperan sebagai rumah sakit rujukan nasional berbasis kompetensi.

Selain kanker, rumah sakit ini juga mengembangkan layanan unggulan jantung, stroke, dan uronefrologi, sebagai bagian dari dukungan terhadap transformasi kesehatan nasional dan penguatan sistem rujukan yang berkeadilan.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News