
Singapura, 06 Mei 2025-VNNMedia- Kemajuan teknologi dan derasnya informasi dari media sosial, ternyata mengubah cara pandang wanita Singapura dalam mengelola keuangannya untuk mencapai kemandirian finansial
Seperti yang dialami Grace Ooi, yang menceritakan mulai mengenal banyak influencer keuangan yang berawal dari kebiasaannya menonton video daring influencer keuangan saat menjalani karantina karena pandemi pada tahun 2020. Dari situlah ia belajar tentang bagaimana melakukan analisis teknis dan grafik candlestick
“Mereka adalah orang-orang yang telah mencapai kebebasan finansial, yang akan memberi tahu saya untuk berinvestasi di saham, dan tidak menjadi budak uang saya, tetapi membuatnya bekerja untuk saya,” ujarnya
Grace Ooi merupakan satu dari sekian banyak wanita di negara tersebut yang mulai melirik saham sebagai salah satu instrumen investasi mereka
Tiger Brokers, salah satu broker online Singapura, mengungkapkan bahwa dari tahun 2020-2024, jumlah wanita pemegang akun meningkat delapan belas kali lipat. Sementara broker lainnya, Moomoo, melaporkan peningkatan lima belas kali lipat untuk akun yang dimiliki wanita untuk periode 2021-2025
OCBC Securities juga mengatakan hal serupa. Perusahaan itu mencatat pada tahun 2024 pemegang akun berjenis kelamin wanita meningkat dua kali lipat dibanding tahun 2019
Menurut Profesor Sumit Agarwal dari Sekolah Bisnis NUS, wanita Singapura sekarang sudah lebih mandiri secara finansial dan melek digital. “Wanita memegang kendali atas uang mereka-tidak hanya menabung, tetapi juga menumbuhkannya,” ujarnya
Berdasarkan survei di masa lalu, wanita di negara tersebut kurang percaya diri dalam berinvestasi. Mereka cenderung menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan, asuransi dan deposito berjangka
Banyaknya webinar murah dan platform pialang online di Singapura seperti Syfe, Tiger Brokers, Moomoo, semakin mempermudah para wanita belajar berinvestasi di pasar saham
“Tidak ada lagi kantor pialang yang menakutkan, sukup beberapa ketukan dan anda sudah berada di pasar,” tutur Profesor Agarwal
Meski semakin banyak wanita Singapura terjun ke pasar saham, namun investasi mereka masih lebih kecil daripada pria
“Perbedaan ukuran portofolio menunjukkan masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menutup kesenjangan ini,” ujar Echo Zhao, CEO Moomoo
Faktor upah yang lebih kecil, bisa jadi menyebabkan wanita Singapura lebih sedikit berinvestasi. Diketahui pekerja perempuan di Singapura rata-rata memperoleh upah 14,3 persen lebih rendah daripada rekan laki-laki mereka, seperti yang dilaporkan Kementerian Tenaga Kerja
Namun dalam hal kehati-hatian berinvestasi, wanita Singapura sedikit lebih baik dibanding laki-laki. “Wanita mengalokasikan 27,9 persen investasi mereka ke dalam dana investasi (reksa dana), sementara pria mengalokasikan 22,8 persen, perbedaan yang cukup signifikan yakni 5,1 persen,”tambah Zhao, dilansir dari The Straits Times
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News