Luas Panen Padi di Jatim Turun, La Nyalla Minta Pemprov Jatim Siapkan Strategi Khusus

JAKARTA, 5 NOVEMBER 2024 – VNNMedia – Anggota DPD RI Dapil Jawa Timur, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta Pemprov dan Pemerintah Kabupaten penghasil beras untuk menyiapkan strategi khusus dengan program swasembada pangan. Apalagi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas panen padi di Jawa Timur hingga Oktober 2024 mengalami penurunan sebesar 4,82 persen dibanding tahun sebelumnya.

Provinsi Jawa Timur diharapkan dapat menjadi penopang program swasembada beras dan pangan yang dicanangkan pemerintah. “Strategi khusus itu perlu disiapkan dalam hal menjaga luas lahan pertanian dan tonase panen padi, agar program yang sudah dicanangkan dapat berjalan dengan baik,” katanya di sela kegiatan reses di Jawa Timur, Selasa (5/11/2024).

Ketua DPD RI ke-5 ini melanjutkan, program swasembada beras dan pangan sangat vital, lantaran hal ini berkaitan dengan program makan bergizi gratis bagi pelajar Indonesia. 

“Artinya, ada dua hal mendasar yang kita sasar dengan strategi khusus itu yakni, program swasembada beras dan pangan serta program makan bergizi gratis bagi pelajar Indonesia,” tutur LaNyalla.

Ketua Dewan Penasehat KADIN Jawa Timur itu menilai setidaknya ada lima langkah yang perlu diperhatikan secara seksama agar hasil pertanian di Jawa Timur terus meningkat. Kelima hal itu adalah penggunaan bibit berkualitas, pemupukan dan pengolahan tanah yang baik dan perlindungan dari hama dan penyakit. 

“Kemudian juga kita perlu menyediakan teknologi pertanian yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan teknologi, kita dapat memantau kondisi tanaman secara real-time untuk memastikan tanaman sehat dan produktif,” katanya.

Terakhir, LaNyalla menilai perlunya mendorong diversifikasi tanaman. Tujuan diversifikasi tanaman ini tentu untuk meningkatkan pendapatan petani, sehingga pengelolaan lahan pertanian pun jadi lebih maksimal dan meningkat setiap tahunnya. 

“Diversifikasi pertanian termasuk upaya untuk menghindari risiko kegagalan pada salah satu jenis usaha atau komoditas tanaman,” tegas LaNyalla.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News