
Tokyo, 07 Juni 2025-VNNMedia- Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) telah merilis laporan terbaru yang kembali mengonfirmasi keamanan air olahan dan diencerkan yang dilepaskan ke laut dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi
Hasil analisis sampel terbaru ini konsisten dengan laporan tahun 2023, yang menyimpulkan bahwa pelepasan tersebut “akan memiliki dampak radiologis yang dapat diabaikan terhadap manusia dan lingkungan.”
Laporan terbaru IAEA ini merupakan bagian dari tindakan pemantauan tambahan yang dimulai sejak tahun lalu, dengan peningkatan jumlah lokasi pengumpulan sampel. Laporan ini mencakup analisis sampel air laut yang dikumpulkan di dekat PLTN pada bulan Oktober tahun lalu
Dalam analisis ini, para ahli dari lembaga penelitian terkemuka di berbagai negara turut berpartisipasi, termasuk dari Tiongkok, Korea Selatan, dan Swiss. Keterlibatan para ahli internasional ini semakin memperkuat kredibilitas dan transparansi hasil yang disampaikan IAEA
Kementerian Luar Negeri Jepang menyatakan bahwa misi untuk melaksanakan tindakan tambahan ini telah dilakukan sebanyak tiga kali sejauh ini, dan hasil survei lebih lanjut diperkirakan akan diterbitkan pada waktunya
Pemerintah Jepang menegaskan komitmennya untuk terus menjaga koordinasi erat dengan IAEA dalam berbagi informasi dengan masyarakat internasional secara transparan
“Kami akan terus mendorong pemahaman yang lebih baik tentang keamanan pembuangan air olahan ALPS baik di komunitas domestik maupun internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Jepang
Sebagai informasi, air yang terkumpul di fasilitas Fukushima Daiichi berasal dari air yang digunakan untuk mendinginkan bahan bakar yang meleleh, bercampur dengan air hujan dan air tanah
Air ini kemudian diolah menggunakan Sistem Pemrosesan Cairan Canggih (ALPS) untuk menghilangkan sebagian besar zat radioaktif. Meskipun demikian, air tersebut masih mengandung tritium
Sebelum dilepaskan ke laut, operator PLTN mengencerkan air yang telah diolah ini untuk mengurangi tingkat tritium hingga sekitar sepertujuh dari tingkat pedoman air minum yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memastikan standar keamanan yang sangat ketat, seperti dilansir dari NHK
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News