Leonardo DiCaprio Tegaskan AI Tidak Akan Pernah Dianggap Seni

Los Angeles, Selasa 19 Desember 2025-VNNMedia- Aktor kaliber Oscar, Leonardo DiCaprio, berbagi pemikirannya terkait perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang kini telah merambah industri perfilman Hollywood

Melansir dari The Hollywood Reporter, dalam wawancaranya dengan majalah Time baru-baru ini, DiCaprio mengatakan bahwa AI tidak akan pernah dianggap sebagai seni karena tidak memiliki sentuhan manusia

“Saya pikir apapun yang akan benar-benar dianggap sebagai seni harus berasal dari manusia,” Jelas DiCaprio. “Kalau tidak, belum pernahkan anda mendengar lagu-lagu mashup yang benar-benar brilian dan anda berkata ‘Ya Tuhan, ini Michael Jackson yang dibawakan The Weeknd’ atau ‘Ini funk dari lagu A Tribe Called Quest “Bonita Applebum, dibawakan dengan, anda tahu, semacam suara soul Al Green dan Itu brilian,” tambahnya

Kemudian ia melanjutkan, “Keren, tapi kemudian lagu itu mendapatkan ketenarannya selama 15 menit dan menghilang begitui saja ke dalam eter sampah internet lainnya. Tidak ada jangkar di dalamnya. Tidak ada kemanusiaan di dalamnya, secemerlang apapun lagu itu.”

Aktor kelahiran Los Angeles itu menjelaskan bahwa AI sebagai alat peningkatan yang berpotensi bermanfaat bagi industri perfilman . “Ini bisa menjadi menjadi alat peningkatan bagi seorang sineas muda untuk melakukan sesuatu yang belum pernah kita lihat sebelumnya,” ungkapnya

Sineas Hollywood Tolak Keras AI

Sebelumnya pada awal Oktober lalu, Serikat pekerja film Amerika Serikat (AS), yang tergabung dalam SAG-AFTRA (Screen Actors Guild-American Federation of Television and Radio Artists) menolak kehadiran aktris AI, Tilly Norwood

Menurut mereka segala bentuk akting adalah harus dilakukan oleh manusia.  “Kreativitas adalah, dan seharusnya tetap, berpusat pada manusia, serta menentang penggantian aktor manusia dengan sosok sintetis,” tulis kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Variety

Kelompok tersebut menilai jika kehadiran aktris AI yang mereka sebut sebagai “aktor sintentis” itu justru menimbulkan masalah baru karena memanfaatkan hasil karya yang diambil tanpa izin, menggusur aktor dari pekerjaannya, mengancam penghidupan para pelaku seni, dan melemahkan makna seni yang diciptakan manusia

Terbaru, pada 2 Desember lalu, di panggung Gotham Awards, sutradara legendaris Guillermo del Toro menyampaikan pesan kuat saat menerima penghargaan. Del Toro menyatakan film “Frankenstein” sebagai bukti karya yang diciptakan manusia untuk sesama manusia. Ia menutup pidatonya tersebut dengan seruan keras anti-AI, “Persetan dengan AI”

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News