
London, Kamis 18 September 2025-VNNMedia- Legenda tenis Swedia, Bjorn Borg, mengumumkan bahwa ia sedang menjalani perawatan untuk kanker prostat yang “sangat agresif”
Pengumuman mengejutkan ini disampaikan dalam bab terakhir otobiografinya, di mana pria berusia 69 tahun itu membandingkan perjuangannya melawan penyakit tersebut dengan “final Wimbledon,” pertarungan sengit yang ia kenal baik sepanjang kariernya
Borg, yang dikenal sebagai salah satu petenis terhebat sepanjang masa dengan 11 gelar Grand Slam, didiagnosis menderita penyakit ini pada tahap paling lanjut. Meskipun saat ini dalam masa remisi setelah menjalani operasi pada tahun 2024, Borg mengatakan ia harus hidup “hari demi hari, tahun demi tahun” dengan tes rutin setiap enam bulan
“Saya berbicara dengan dokter dan dia mengatakan ini benar-benar buruk,” ujar Borg dalam wawancara dengan BBC Breakfast. “Anda memiliki sel-sel kanker yang tertidur, dan ini akan menjadi pertarungan di masa depan. Itu adalah sesuatu yang harus saya jalani.”
Pensiun Dini dan Perjuangan Pribadi
Dikenal dengan julukan “Es” karena ketenangannya di lapangan, Borg memenangkan lima gelar Wimbledon berturut-turut dari tahun 1976 hingga 1980. Namun, ia secara mengejutkan pensiun pada usia 25 tahun, tepat setelah dominasinya di Wimbledon diakhiri oleh rival utamanya, John McEnroe, pada tahun 1981
Dalam otobiografinya, “Heartbeats: A Memoir”, Borg yang biasanya tertutup mengakui bahwa pensiun dini membuatnya kehilangan arah. “Saya tidak punya rencana,” katanya. “Saya tersesat di dunia. Ada lebih banyak narkoba, ada pil, alkohol, untuk melarikan diri dari kenyataan. Aku hampir mati berkali-kali.”
Kisah ini memberikan pandangan langka ke dalam kehidupan pribadi salah satu atlet paling sukses namun juga misterius di dunia olahraga, yang kini menghadapi tantangan terbesarnya dengan semangat seorang juara
Meski kini ia dan McEnroe adalah teman baik dan tidak pernah membahas pertandingan lama mereka, semangat kompetitif yang membuatnya memenangkan banyak gelar kini ia gunakan untuk bertarung melawan penyakit.
Dampak pada Dunia Tenis
Karier singkat namun brilian dari Borg meninggalkan jejak yang tak terhapuskan. Final Wimbledon 1980 melawan McEnroe, di mana ia menyelamatkan tujuh championship point, dianggap sebagai salah satu pertandingan tenis terbaik sepanjang masa
Ketenangannya di lapangan, berbanding terbalik dengan McEnroe yang meledak-ledak, menciptakan persaingan epik yang dijuluki “Api dan Es”
Kini, dengan pengumuman diagnosisnya, Borg menunjukkan sisi lain dari dirinya, seorang pejuang sejati yang tidak hanya berjuang untuk kemenangan di lapangan, tetapi juga untuk hidupnya
sumber: BBC
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News