JOMBANG, 15 DESEMBER 2024 – VNNMedia – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mendampingi Menteri Sosial (Mensos) RI Saifullah Yusuf atau Gus Ipul meninjau lokasi bencana banjir dan posko pengungsian yang berada di Kabupaten Jombang dan Mojokerto, Sabtu (14/12/2024).
Hujan lebat dengan intensitas tinggi selama berhari-hari yang mengguyur kedua daerah tersebut. Hal ini mengakibatkan terjadinya debit air sungai naik.
Hingga akhirnya meluap ke pemukiman warga dengan ketinggian 1 meter yang berada di wilayah Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang dan Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto.
Untuk yang di wilayah Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, terdapat beberapa titik yang terdampak banjir. Di antaranya Dusun Kedungmacan Desa Kedung Betik, Dusun Kampungturi dan Dusun Sambigelar Kecamatan Pojok Kulon. Lalu Dusun Sapon Desa Jombatan, Dusun Beluk Desa Jombok dan Dusun Kedondong Desa Blimbing.
Bencana banjir di wilayah Jombang ini juga menyebabkan 400 unit rumah dengan jumlah 535 KK terdampak. Akses jalan tidak bisa dilewati, serta area persawahan masyarakat yang tergenang air.
Sedangkan di wilayah Kabupaten Mojokerto wilayah yang terdampak berada beberapa titik di Kecamatan Sooko, yaitu Dusun Tempuran dan Dusun Bekucuk yang berada di Desa Tempuran. Lalu Dusun Pendowo, Dusun Sanggrahan dan Dusun Sidonganti yang kesemuanya berada di wilayah Desa Ngingasrembyong.
Dari banjir ini total rumah yang terdampak sebanyak 867 unit dengan jumlah KK sebanyak 200 KK. Selain itu juga ada empat unit fasum tidak bisa digunakan karena genangan air.
Dalam kesempatan itu, Pj. Gubernur Adhy mengatakan, semua tim gabungan dari BPBD, BBWS, Dinas PU Sumber Daya Air dan Dinas Sosial baik Provinsi maupun Kabupaten sedang bekerja keras dalam mempercepat dan mengoptimalkan proses penyedotan debit air yang meluap ke pemukiman warga.
“Untuk sementara tiga mesin pompa sedang kita optimalkan untuk menormalisasi debit air di pemukiman warga agar segera surut. Alhamdulillah ini sudah mulai surut. Nanti kita siapkan Ampibi Ponton untuk mempercepat penyurutan genangan air. Kita juga akan cek terkait dengan pengerukan-pengerukan supaya aliran air bisa mengalir dengan cepat,” ungkapnya.
Ia menambahkan juga sudah dilakukan pembersihan enceng gondok. “Tinggal di normalisasi dari ujung, karena debit airnya sangat banyak dan itu sudah mulai dangkal. Dari BBWS juga udah masuk excavatornya, kita akan sama-sama menyelesaikan itu,” imbuhnya.
Pj. Gubernur Adhy bersama Mensos juga melihat langsung kondisi warga yang berada di lokasi pengungsian. Untuk lokasi pengungsian warga terdampak banjir di Kabupaten Jombang berada di 3 titik. Ketiganya yaitu balai desa Jomblok dengan jumlah pengungsi sejumlah 75 jiwa, balai desa Blimbing sebanyak 115 jiwa dan balai dusun Plosorejo sebanyak 29 pengungsi.
Sedangkan di wilayah Kabupaten Mojokerto, terdapat 9 lokasi pengungsian dengan jumlah total pengungsi sebanyak 406 jiwa. Pj Gubernur Adhy Adhy pun memastikan bahwa seluruh kebutuhan dasar para pengungsi di kedua daerah terdampak banjir tersebut akan terpenuhi selama di tempat pengungsian.
“Kita pastikan seluruh kebutuhan para pengungsi baik yang dewasa maupun yang anak-anak akan terpenuhi semua. Baik logistik, pakaian, kasur, selimut, matras sampai kebutuhan yang bersifat privasi seperti pakaian dalam kita akan penuhi. Intinya semua akan kita penuhi,” tuturnya.
Untuk mendukung itu semua, Pj Gubernur Adhy beserta jajarannya akan terus melakukan koordinasi dan sinergi baik dengan lintas sektor vertikal maupun horisontal dalam percepatan penanganan bencana dan pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak.
Ia pun berharap, Kondisi di kedua daerah baik Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto segera teratasi dengan cepat dan baik, sehingga masyarakat bisa beraktivitas kembali menjalani kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf mengatakan bahwa kehadiran jajarannya ingin memastikan bahwa segala kebutuhan warga terdampak banjir terpenuhi dengan baik. Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap kepedulian masyarakat sekitar dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada warga yang terkena musibah bencana banjir.
“Pada kesempatan ini kami memberi dukungan kepada para pengungsi atau warga yang terdampak atas banjir beberapa hari ini. Saya melihat sisi positif dari masa kedaruratan ini yakni partisipasi masyarakat yang cukup tinggi, mulai dari dukungan keuangan, barang dan makanan selain dari bantuan pemerintah,” tuturnya.
Lebih lanjut, Gus Ipul mengatakan bahwa masa kedaruratan bencana yang mempunyai keterbatasan waktu nantinya akan diikuti dengan masa rehabilitasi. Oleh karenanya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selalu leading sektor proses rehabilitasi dibantu dengan pemerintah daerah.
Selain itu, dirinya juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk terus waspada dan mencari informasi terkait perkiraan cuaca yang resmi dikeluarkan oleh pemerintah.
“Saya juga mengajak kepada masyarakat untuk waspada. Kita sudah mendengarkan penjelasan BMKG akan ada curah hujan tinggi hingga Februari akan datang disertai angin kencang. Saya mengajak untuk membiasakan diri update cuaca lewat penjelasan resmi pemerintah, sehingga kita bisa mengantisipasi segala sesuatunya,” pungkasnya.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News