
Surabaya, 8 Mei 2025, VNNMedia – Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA kembali mengukuhkan lima guru besar baru. Kelima guru besar tersebut berasal dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Pengukuhan guru besar itu bertempat di Aula Garuda Mukti, Gedung Kantor Manajemen Kampus MERR-C Unair pada Kamis (8/5/2025).
Kelima profesor tersebut adalah Prof Dr Hery Suwito Drs MSi, Prof Dr Muji Harsini Dra MSi, Prof Dr Sri Sumarsih Dra MSi, Prof Dr Prihartini Widiyanti drg MKes SBio, Prof Dr Salamun Drs MKes. Pada pengukuhan hari ini, Prof Nasih mengungkapkan bahwa pengukuhan lima guru besar ini akan memperkuat kontribusi FST untuk UNAIR. Begitu juga dengan kebermanfaatannya, agar dapat berguna bagi masyarakat dan kemanusiaan.
Prof Nasih mengungkapkan bahwa selain menjadi pencapaian luar biasa, pengukuhan ini menjadi refleksi mendalam tentang kekayaan alam Indonesia. Mengingat, para guru besar memaparkan berbagai inovasi dan gagasan yang bersumber dari kekayaan alam.
“Indonesia begitu kaya, dengan potensi luar biasa di darat, laut, dan udara. Semuanya tercipta tidak ada yang sia-sia. Mulai dari air hingga hewan, semuanya memiliki nilai dan manfaat besar untuk meningkatkan kesejahteraan serta derajat kemanusiaan kita,” ungkapnya.
Namun, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) itu juga mengingatkan bahwa potensi itu selama ini masih belum dimanfaatkan secara optimal. Melalui hasil karya penelitian yang para guru besar paparkan, ia berharap potensi kekayaan alam Indonesia tidak lagi sekadar potensi. Melainkan bisa berkembang lebih nyata dan memberi dampak riil bagi masyarakat.
Riset Biodiversitas
Lebih lanjut, Prof Nasih menegaskan pentingnya riset biodiversitas Indonesia dalam mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan kesehatan. Misalnya, riset yang Prof Hery lakukan di kawasan Taman Nasional Balikpapan dan Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menghasilkan berbagai temuan senyawa bioaktif dari berbagai tumbuhan yang memiliki manfaat luar biasa.
“Unair juga punya tugu di taman sana yang nantinya bisa sebagai lab biologi. Produk-produk dari sana nantinya bisa dimanfaatkan. Ini adalah bentuk kontribusi nyata Unair,” jelas Prof Nasih.
Penemuan sejumlah tumbuhan, kerang, dan sumber daya alam lainnya memiliki potensi besar dalam identifikasi dan skrining penyakit pada manusia. Berbagai temuan ilmiah dari para guru besar Unair menunjukkan potensi besar sumber daya hayati Indonesia bagi lingkungan dan kesehatan.
“Seperti dijelaskan Prof Prihatini, enzim seperti kolagen memiliki manfaat luas. Sementara Prof Salamun menyoroti tanaman-tanaman yang berpotensi sebagai insektisida ramah lingkungan. Banyak kandungan alam yang jika berada di tangan para ilmuwan, bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan,” ungkapnya.
Lanjutkan hingga Hilirisasi
Prof Nasih menegaskan bahwa para profesor baru tidak berhenti pada tahap awal penelitian. Melainkan terus melanjutkan hingga proses hilirisasi agar mencapai Tingkat Kesiapan Teknologi (TRL) 8 hingga 9.
“Ini akan menjadi kebijakan kami untuk mendorong penelitian yang ada agar terintegrasi dengan riset sebelumnya dan ditingkatkan ke TRL yang lebih tinggi. Khususnya di bidang-bidang yang memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat bagi manusia. Baik dalam pengobatan, pencegahan penyakit, maupun pelestarian lingkungan,” ujarnya.
Pada akhir, ia mengucapkan selamat kepada lima guru besar baru yang dikukuhkan, yang menurutnya merupakan sosok-sosok profesor luar biasa. Melalui riset-riset unggulan para guru besar ini, Unair optimis dapat terus memberikan kontribusi nyata dan mendapat dukungan dari Kemendikti-Saintek untuk memperkuat kolaborasi. Hal itu menjadikan Unair sebagai kampus yang berdampak dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan lingkungan.
Telusuri berita lain di Google News VNNMedia