
SURABAYA, 23 DESEMBER 2024 – VNNMedia – Kantor Wilayah IV Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Surabaya terus memantau pergerakan harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 di wilayah Jawa Timur. Kali ini, KPPU melakukan pantauan bersama Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur.
Selanjutnya juga dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, serta Badan Urusan Logistik (Bulog) Surabaya di pasar tradisional Wonokromo dan toko swalayan Indogrosir.
Berdasarkan pantauan di Pasar Wonokromo Surabaya terdapat kenaikan pada daging ayam serta telur ayam. Untuk harga Beras Premium rata-rata Rp16.000/kg, cukup stabil dalam satu minggu ini. Kemudian harga Bawang Putih rata-rata Rp 40.000/kg, belum banyak berubah dalam satu minggu ini.
Selanjutnya harga Bawang Merah rata-rata Rp. 35.000 /kg. Masih belum mengalami perubahan harga dalam seminggu. Harga Minyak Goreng Merk Minyak Kita rata-rata Rp. 15.700 /liter per liter dan tetap stabil. Lalu harga Cabai Rawit rata-rata Rp. 40.000/kg.
Sementara Harga Gula Pasir rata-rata di harga Rp17.000 per kilogram dan Daging Sapi rata – rata Rp. 110.000/kg. Selain itu, harga Daging Ayam rata-rata Rp. 34.000/kg, relatif stabil. Serta harga Telur Ayam rata-rata Rp. 29.000/kg. Mengalami penurunan dari Rp. 30.000/kg pada senin minggu lalu.
Secara umum harga – harga di pasar swalayan terpantau masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) seperti beras, gula pasir, daging ayam dan minyak goreng.
Kepala Bidang Kajian dan Advokasi Kanwil IV KPPU, Romi Pradhana Aryo, menyampaikan bahwa pihaknya juga akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, penegak hukum dan pihak terkait lain untuk menjaga kestabilan harga.
Langkah pengawasan KPPU Kanwil IV menyasar pada aspek rantai distribusi bahan pokok, terutama untuk memastikan tidak ada praktik persaingan usaha tidak sehat yang dapat memicu kenaikan harga secara tidak wajar.
“Pengawasan berkala dilakukan terutama pada komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan secara tidak wajar, bertujuan untuk melindungi konsumen sekaligus memastikan para pelaku usaha bersaing secara sehat,” ungkapnya.
Ia berharap konsumen dapat lebih bijak dalam berbelanja dan memilih alternatif bahan pokok jika memungkinkan. “Sementara itu, pelaku usaha diharapkan dapat menjaga pasokan dan tidak melakukan penimbunan yang dapat memperburuk situasi harga” tegasnya.
Pengawasan yang ketat dan langkah mitigasi yang tepat oleh berbagai pihak, diharapkan harga bahan pokok jelang Nataru 2024 dapat terkontrol bagi kepentingan seluruh pihak baik pelaku usaha dan konsumen.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News