
Pyongyang, Senin 22 Desember 2025-VNNMedia- Kementerian Luar Negeri Korea Utara melontarkan kritik tajam terhadap Jepang menyusul pernyataan seorang pejabat senior pemerintah Tokyo yang menyarankan agar negara tersebut memiliki senjata nuklir. Pyongyang menyebut pernyataan itu sebagai ekspresi langsung dari ambisi militeristik yang telah lama dipendam oleh Jepang
Kritik ini bermula dari komentar seorang pejabat yang bertanggung jawab atas keamanan nasional di Kantor Perdana Menteri Jepang pada Kamis (18/12). Dalam sebuah sesi diskusi tertutup dengan wartawan yang disepakati tanpa rekaman, pejabat tersebut menyiratkan perlunya Jepang mempertimbangkan kepemilikan senjata nuklir
Tuduhan Standar Ganda
Menanggapi hal tersebut, Kepala Institut Studi Jepang di Kementerian Luar Negeri Korea Utara merilis pernyataan resmi pada Sabtu (20/12). Ia menegaskan bahwa komentar pejabat Tokyo itu bukanlah sebuah ketidaksengajaan atau kesalahan bicara
“Komentar tersebut secara langsung mengungkapkan ambisi untuk dipersenjatai dengan senjata nuklir, sebuah status yang telah diimpikan Jepang selama bertahun-tahun,” bunyi pernyataan tersebut sebagaimana dikutip dari media pemerintah
Pihak Korea Utara juga menuduh Jepang melakukan kemunafikan diplomatik. Di satu sisi, Tokyo aktif mempromosikan dunia tanpa senjata nuklir dengan narasi sebagai satu-satunya negara yang pernah mengalami serangan bom atom. Namun, di sisi lain, Pyongyang mengeklaim Jepang secara diam-diam terus berupaya menjadi kekuatan nuklir baru
Ketegangan Regional
Pernyataan dari Pyongyang tersebut menekankan bahwa “aksi militer Jepang yang sangat berbahaya dan gegabah” harus segera dihentikan demi stabilitas kawasan
Di sisi lain, posisi Korea Utara sendiri tetap teguh pada pengembangan persenjataan nuklir dan rudal mereka. Pyongyang berdalih bahwa langkah tersebut merupakan bentuk pertahanan diri untuk menghadapi ancaman dari Amerika Serikat dan secara tegas menolak tuntutan denuklirisasi
Para pengamat internasional kini memperingatkan bahwa retorika yang memanas ini bisa menjadi pembenaran bagi Korea Utara untuk melakukan uji coba nuklir dalam waktu dekat, tergantung pada keputusan akhir pemimpin tertinggi Kim Jong Un
sumber: NHK News
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News