Korea Selatan Laporkan Lonjakan Kasus Campak, Tertinggi Sejak 2019

dok.immunize.org

Seoul, 04 Mei 2025-VNNMedia- Korea Selatan melaporkan lonjakan kasus campak yang signifikan sepanjang tahun ini, dengan otoritas kesehatan mengonfirmasi 52 kasus hingga Minggu. Angka ini merupakan yang tertinggi dalam enam tahun terakhir, menggarisbawahi kebangkitan global penyakit menular yang sebelumnya dianggap telah diberantas

Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), total 52 kasus campak telah dilaporkan di negara itu hingga Kamis lalu. Jumlah ini melampaui total 49 kasus yang tercatat sepanjang tahun 2024 dan menjadi angka tertinggi sejak tahun 2019, ketika Korea Selatan menghadapi 194 kasus terkonfirmasi

Korea Selatan sendiri telah diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai negara bebas campak pada tahun 2014. Namun, tren peningkatan kasus yang mengkhawatirkan tahun ini diduga kuat dipicu oleh meningkatnya aktivitas perjalanan internasional dan populasi negara yang semakin menua

Dari 52 kasus yang terkonfirmasi, KDCA mengungkapkan bahwa 34 di antaranya merupakan kasus impor, dengan Vietnam menjadi sumber utama penularan dari luar negeri. Sementara itu, 18 kasus lainnya merupakan penularan domestik yang terjadi di lingkungan rumah tangga atau fasilitas medis melalui kontak dengan pelancong internasional yang terinfeksi

“Peningkatan kasus campak secara global kemungkinan akan mengakibatkan lebih banyak kasus impor,” ujar seorang pejabat KDCA, seraya menambahkan, “Meskipun demikian, risiko wabah cepat tetap rendah berkat tingkat vaksinasi yang tinggi dan sistem pemantauan kami yang stabil.”

Lebih lanjut, para pejabat kesehatan juga menyampaikan kekhawatiran terkait tren peningkatan pada penyakit lain yang umumnya diasosiasikan dengan negara-negara berkembang, seperti tuberkulosis dan kudis. Hal ini menambah kompleksitas tantangan kesehatan masyarakat yang dihadapi Korea Selatan saat ini

Lonjakan kasus campak ini menjadi perhatian serius bagi otoritas kesehatan Korea Selatan, terutama mengingat status negara yang sebelumnya bebas dari penyakit tersebut. Peningkatan kewaspadaan dan langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat kemungkinan akan diimplementasikan untuk menekan potensi penyebaran lebih lanjut dan melindungi kesehatan masyarakat, seperti dilansir dari Yonhap News

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News