Seoul, 22 Desember 2024-VNNMedia- Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan penelitian bersama untuk memperkuat perlindungan mata uang kripto dari pencurian. Kerja sama ini bertujuan mencegah serangan siber oleh peretas yang terkait dengan Korea Utara.
Melansir Yonhap News, kerja sama kedua negara tersebut meliputi pengembangan teknologi pencegahan serangan serta pelacakan aset kripto yang dicuri. Hal ini menanggapi kekhawatiran meningkatnya serangan siber terhadap mata uang kripto
Kementerian Sains Korsel melalui Institut Perencanaan & Evaluasi Teknologi Informasi & Komunikasi akan mendukung rencana tersebut hingga tahun 2026
Penelitian bersama itu sebagai respon meningkatnya kekhawatiran akan peretasan untuk pencurian yang disebabkan melonjaknya harga bitcoin hingga mencapai 100 ribu dollar setelah pilpres AS pada bulan lalu
AS sendiri menggandeng Korea Selatan dalam penelitian tersebut karena adanya dugaan Korea Utara berupaya melakukan pencurian mata uang kripto
Selain dibidang teknologi, penelitian juga akan berfokus pada pemahaman metode yang dipakai para peretas untuk mencuci aset virtualnya melalui ransomware ilegal
Sebagai informasi, Korea Utara dikenal sebagai pemain utama dalam pencurian uang kripto. Diperkirakan hasil curiannya telah mencapai 1,34 miliar dollar pada tahun ini, seperti diungkap oleh firma analisis blockchain, Chainalysis
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News