Konflik Iran-Israel Pecah, Begini Dampaknya ke Pasar Saham

Jakarta, 16 April 2024 – VNNMedia – Peluang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pasca libur panjang melemah lantaran tertekan oleh sentimen eksternal khususnya konflik antara Iran dan Israel.

Dampak kekhawatiran akan memanasnya perang di Timur Tengah ini membuat Wall Street turun dan bursa Asia kompak dibuka melemah.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, peningkatan guncangan geopolitik menyebabkan terjadinya volatilitas yang sebelumnya indeks bergerak bullish.

“Tentunya ini membuat para pelaku pasar lebih cenderung prudent bahkan mereka mengalihkan instrumen investasinya ke bersifat safe haven ya misalnya gold, harga komoditas dari gold dan komoditas lainnya seperti minyak dan instrumen energi itu juga mengalami apresiasi karena faktor potensi peningkatan kondisi global supply chain disruption akibat adanya peningkatan geopolitical tension itu,” jelas Nafan dalam Market Buzz Power Breakfast IDX, Selasa (16/4).

Baca juga berita : Harga Emas Terus Tembus Rekor di Tengah Konflik Iran-Israel

Untuk harga minyak sendiri, menurut Nafan tergantung pada perkembangan eskalasi konflik yang terjadi kemudian. Jika terjadi aksi maksimal terutama oleh kedua kubu tersebut, tentunya membuat harga minyak tidak mengalami gejolak yang signifikan.

“Artinya terjadi koreksi, tetapi kalau misalkan jika terjadi eskalasi yang terus berlanjut, maka dari itu nanti juga kedepannya harga minyak dunia akan mengalami peningkatan, saya akui harga minyak ini kan memang sangat sensitif dimana berkaitan dengan kawasan Timur Tengah,” ungkap dia.

Terkait dengan emiten berbasis minyak, kebetulan harga saham tersebut sudah ter-pricing dengan adanya tren kenaikan harga minyak dunia yang terjadi. Misalnya MEDC dan ELSA yang akan melanjutkan fase bullish-nya.

Baca juga berita : Harga Batu Bara Naik Dipengaruhi Bertambahnya Permintaan China dan India

Kembali ke IHSG, secara teknikal menurut Nafan masih menarik karena sejak perdagangan terakhir Jumat (5/4) lalu terjadi rebound tetapi belum breakout. Jika breakout datang dari indeks basic dan energi.

“Dia harus break above 7.299 terlebih dahulu, resist selanjutnya di 7.333 dan 7.379 seperti itu, kalau break accumulative buy,” katanya.

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News

Leave a Reply