SURABAYA, 17 JULI 2024 – VNNMedia – Kondisi ekonomi global masih diliputi ketidakpastian. Karena itu, orientasi mesin pendorong perekonomian harus kembali ke perekonomian domestik.
Selain konsumsi, investasi menjadi penyumbang terbesar kedua terhadap PDRB. Karena itu, nilai investasi perlu terus ditingkatkan.
Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono optimis, peluang calon investor asing untuk berinvestasi di Jatim semakin banyak. Keyakinan tersebut bukan tanpa sebab. Pasalnya, realisasi investasi Jatim di triwulan I tahun 2024 tercatat meningkat hingga 20,7 persen dengan kontribusi penanaman modal asing yang cukup signifikan.
“Realisasi investasi triwulan I year on year (y on y) tahun 2024 meningkat sebesar 20,7 persen. Kontribusi realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang 16,1 persen,” kata Adhy saat membuka kegiatan Road to East Java Investment Forum (EJIF): East Java Investment Dialogue (EJID) di Westin Hotel Surabaya, Rabu (17/7/2024). Naiknya nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Jatim diikuti dengan ekonomi yang terus tumbuh dan inflasi yang terkendali.
Acara ini dihadiri cukup banyak pihak strategis, termasuk para perwakilan Konjen dan Dubes negara sahabat yang turut serta membawa calon investor. Hal itu menunjukkan pentingnya forum semacam ini untuk berdiskusi memasarkan project yang bisa ditawarkan kepada investor asing.
“Investasi di Jatim memiliki peluang bagus dan mereka akan diberikan layanan yang sangat baik agar semua keperluan berinvestasi bisa dipenuhi. Terima kasih Bank Indonesia perwakilan Jatim yang menginisiasi untuk meningkatkan nilai investasi di Jatim,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, Adhy optimis peluang menarik calon investor di Jatim semakin terbuka lebar. Tidak sekadar PMA yang meningkat, melainkan pertumbuhan ekonomi juga terus menunjukkan trend positif sebesar 4,8 persen. Inflasi terjaga di mana per Juni 2024 sebesar 25 persen + 1 persen. Serta nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang menunjukkan kenaikan sebesar 20,1 persen.
“Hal ini semakin menunjukkan bahwa potensi untuk berinvestasi di Jatim semakin baik. Termasuk menurunnya angka kemiskinan sebesar 0,56 persen poin serta meningkatnya angka wisatawan sebesar 31,45 juta kunjungan periode Januari-Juni 2024, semakin membuka peluang calon investor berinvestasi di Jatim,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Erwin Hutapea menambahkan, forum ini diselenggarakan sebagai wujud kegiatan untuk meningkatkan angka investasi di Jatim sebagai provinsi yang cukup besar kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.
Selain itu, berdasarkan hasil asesmen terhadap data yang bersifat historis, 1 persen peningkatan angka investasi di Jatim akan memberikan kontribusi sebesar 0,3 persen terhadap pertumbuhan PDRB.
“Terima kasih Pemprov Jatim telah memberikan dukungan, bersama-sama mendorong dan bersinergi meningkatkan angka investasi untuk mengkriet kesejahteraan masyarakat Jatim,” tutupnya.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News