
SURABAYA, 26 JANUARI 2025 – VNNMedia – Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur memaparkan capaian kinerja APBN regional hingga 31 Desember 2024 dalam konferensi pers bertajuk “APBN Kita.”
Kepala DJP Kanwil Jatim I Sigit Danang Joyo memaparkan, perekonomian Jawa Timur tetap tumbuh positif pada Triwulan III-2024 dengan angka pertumbuhan sebesar 4,91 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini didukung oleh kontribusi sektor industri pengolahan dari sisi penawaran, serta konsumsi rumah tangga yang tetap terjaga dari sisi permintaan.
Dengan kontribusi sebesar 25,55 persen terhadap perekonomian Pulau Jawa, Jawa Timur menjadi penyumbang ekonomi terbesar kedua setelah DKI Jakarta.
Tingkat inflasi di Jawa Timur pada Desember 2024 tercatat sebesar 1,51 persen secara tahunan, menunjukkan angka yang relatif terkendali. Sementara itu, aktivitas perdagangan internasional Jawa Timur hingga November 2024 mencatat nilai ekspor sebesar USD2,23 miliar, dengan nilai impor mencapai USD 2,15 miliar.
Investasi di Jawa Timur juga menunjukkan performa yang baik. Terlihat dari total investasi pada Triwulan III-2024 mencapai Rp13,88 triliun untuk Penanaman Modal Asing (PMA) dan Rp25,81 triliun untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Nilai ini menempatkan Jawa Timur sebagai provinsi dengan investasi terbesar ketiga secara nasional.
Dari sisi pendapatan negara, realisasi APBN di Jawa Timur mencapai Rp270,37 triliun atau 101,63 persen dari target. Capaian ini terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp121,78 triliun yang tumbuh 14,34 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pertumbuhan penerimaan pajak ini didorong oleh peningkatan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN), tren kenaikan harga komoditas, serta penguatan penerimaan dari beberapa sektor unggulan.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mencatat realisasi penerimaan sebesar Rp140,15 triliun atau 100,94 persen dari target. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan penerimaan cukai, bea masuk, dan bea keluar, terutama dari komoditas kelapa sawit dan kakao.
Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga mencatat hasil yang memuaskan, dengan total sebesar Rp8,45 triliun atau 152,7 persen dari target. Sebagian besar PNBP berasal dari Badan Layanan Umum (BLU) dan pengelolaan aset negara yang dilaksanakan oleh DJKN Jawa Timur.
Sementara itu, realisasi belanja negara di Jawa Timur hingga akhir 2024 mencapai Rp134,97 triliun atau 97,05 persen dari pagu anggaran. Belanja ini terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp23,88 triliun, belanja barang sebesar Rp21,88 triliun, dan belanja modal sebesar Rp7,63 triliun. Selain itu, realisasi bantuan sosial sebesar Rp128,03 miliar diarahkan untuk mendukung peningkatan akses dan mutu pendidikan tinggi keagamaan.
Transfer ke Daerah (TKD) di Jawa Timur juga menunjukkan kinerja positif, dengan total realisasi mencapai Rp81,45 triliun atau 98,78 persen dari pagu. Dana Alokasi Umum (DAU) mencatat peningkatan sebesar 7,73 persen secara tahunan menjadi Rp42,49 triliun, sebagian besar diarahkan untuk bidang pendidikan, terutama penyediaan sarana dan prasarana.
Di sisi lain, realisasi Dana Desa meningkat 1,09 persen menjadi Rp8,26 triliun, yang sebagian besar dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur desa, seperti jalan, irigasi, dan sanitasi. Kabupaten Malang, Lamongan, dan Bojonegoro menjadi penerima terbesar Dana Desa di provinsi ini.
Melalui berbagai capaian tersebut, APBN di Jawa Timur terbukti memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Pemerintah optimis bahwa kinerja anggaran ini dapat terus diperkuat di tahun 2025 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News