
SURABAYA, 21 MEI 2025 – VNNMedia – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mendorong peningkatan literasi sekaligus inklusi dari Ekonomi Syariah di masyarakat. Sebab, saat ini ekonomi dengan prinsip syariah telah banyak dilirik, namun pengaplikasiannya dinilai masih bisa ditingkatkan.
“Saya rasa di Bulan Pembiayaan Syariah ini akan mendorong dua hal. Yaitu tetap meningkatkan pemahaman atau literasi masyarakat sekaligus mendorong inklusi itu sendiri,” tuturnya saat menjadi Keynote Speaker dalam Kick Off Bulan Pembiayaan Syariah (BPS) Tahun 2025 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Rabu (21/5/2025).
Wagub Emil yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Jatim melanjutkan, prinsip dari ekonomi Syariah yang dipahami masyarakat harus diperluas. Bukan hanya menabung atau meminjang uang dengan sistem syariah, namun juga berbagai area-area halal value chain yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Yang utama kita dorong adalah literasi pembiayaan syariah di masyarakat. Dimana nantinya akan menjadi inklusi. Karena orang sudah paham namun belum berani membuat langkah pertamanya,” jelas Wagub Jatim.
Selain pembiayaan syariah, produk lainnya adalah berinvestasi di sektor perbankan Syariah. Masyarakat era saat ini disebut Wagub Emil telah sadar akan pentingnya investasi. Dengan memanfaatkan animo tersebut, ia mengajak seluruh pegiat Ekonomi Syariah di Jatim untuk bisa bergerak cepat mengambil peluang.
“Bagaimana kita memanfaat bulan ini seoptimal mungkin untuk bisa mendorong minat publik dalam berinvestasi di berbagai produk syariah. Kita ingin meningkatkan product knowledge masyarakat,” lanjutnya.
Untuk itu, ia mengatakan bahwa Jawa Timur sangat mendukung upaya peningkatan ekosistem ekonomi syariah. Jatim disebutnya dengan sejuta potensi diantaranya penduduk yang mayoritas muslim hingga keberadaan berbagai Perguruan Tinggi dengan fakultas tentang ekonomi syariah.
“Kalau misalnya di Jatim ekosistem ekonomi syariahnya berkembang maka akan berseiring dengan keuangan syariahnya. Oleh karena itu kita terus mendorong, dimana ada 97 PT dengan program studi terkait keuangan syariah, ekonomi syariah, manajemen syariah, maupun industri halal di Jawa Timur dengan jumlah mahasiswa lebih dari 4.000 orang,” tukasnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Jawa Timur Ibrahim, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Prov. Jatim Yunita Linda Sari dan puluhan insan ekonomi syariah di Jawa Timur.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News