Ki Purwa Heritage Festival Dapat Apresiasi dari Menparekraf

Jombang, 9 Juli 2024, VNNMedia -Ki Purwa Heritage Festival 2024 yang digelar 10 hari di Desa Jatiduwur, Kesamben, Jombang, 5-14 Juli 2024 mendapat apresiasi dan dukungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno.

Menparekraf yang biasa disapa Mas Menteri Uno ini, sangat mendukung pelaksanaan Ki Purwa Heritage Festival 2024, karena diyakini akan mendongkrak ekonomi masyarakat desa dan Kabupaten Jombang, Jatim.

Hal itu kata dia, Ki Purwa Heritage Festival 2024 ini digelar dengan berbagai acara selama 10 hari, 5-14 Juli 2024 di antaranya, bazaar UMKM jajanan lawas, pasar seni pusaka dan keris, tarian massal, kreasi topeng massal, peragaan busana lawas, dan pentas seni tradisional hingga musik.

“Saya Menparekraf RI Sandiaga Salahudin Uno, mengapresiasi penyelenggaraan Ki Purwa Heritage Festival 2024, di Desa Jatiduwur, Kesamben, Jombang, Jatim, karena saya yakin akan menjadi lokomotif ekonomi di Jombang,” ujarnya, melalui rekaman video, yang dikirim ke panitia.

Menurut rencana Menparekraf Sandiaga akan hadir, namun karena ada jadwal benturan maka Menparekraf melalui stafnya meminta maaf kepada panitia.

“Mohon maaf karena Pak Menteri, di hari itu ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan, dan mohon maaf tahun ini belum bisa berpartisipasi. Semoga kesempatan tahun depan,” ujar staf Menteri, Karina.

Isma Hakim Rahmat, Ketua Penyelenggara Festival, mengatakan cukup bersyukur Menparekraf merespon proposalnya. Dia mengakui ada kekurangan yang harus dipenuhi di proposal tersebut untuk diperbaiki tahun depan.

“Ada hal teknis yang membuat itu. Tapi apresiasi Mas Menteri Sandiaga Uno, sangat luar biasa. Sehingga arahan untuk teguh melanjutkan di tahun depan membawa semangat pemuda desa,” ujar Mas Hakim biasa disapa.

Sekadar diketahui, Ki Purwa Heritage Festival 2024 adalah acara ruwatan dan HUT pendiri Wayang Topeng yakni Ki Purwa, setiap tahun.

Festival ini digelar rutin, dan baru 2024 ini diselenggarakan secara kolosal. Ada tarian kelono kolosal, tarian remo, tarian bapang, tarian gladen, bazaar UMKM, pasar seni lawas, peragaan busana lawas, sarasehan, musik, dan kirab budaya.

Acara nanti akan ditutup dengan pertunjunkan tuntas Wayang Topeng Jatiduwur yang masih asli dan berusia 700 an tahun ini ditampilkan dengan lakon “Maduretno Citrolangenan.”