Kerja Fleksibel Dianggap Lebih Produktif di Korsel, Namun Penerapan Masih Terbatas

Seoul, 05 Mei 2025-VNNMedia- Sebuah studi yang dirilis minggu lalu menyoroti kesenjangan mencolok antara Korea Selatan dan negara-negara Uni Eropa dalam hal penerapan pengaturan kerja fleksibel, terutama bagi pekerja dengan anak-anak. Data pemerintah terbaru juga mengindikasikan bahwa adopsi kerja fleksibel secara umum masih terbatas di Negeri Ginseng

Menurut penelitian Dr. Jung Sung-mi dari Institut Pengembangan Wanita Korea, hanya 21,9 persen wanita dan 17,9 persen pria Korea yang membesarkan anak kecil memiliki jadwal kerja fleksibel. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan lebih dari 60 persen wanita dan hampir 58 persen pria di negara-negara Uni Eropa

Data Statistik Korea menunjukkan bahwa secara keseluruhan, hanya 15 persen pekerja upahan di Korea Selatan yang memiliki jadwal kerja fleksibel pada Agustus tahun lalu. Meskipun minat untuk pengaturan ini tinggi (48,1% pekerja yang belum memiliki menginginkannya), implementasinya berjalan lambat

Namun, studi lain dari Institut Perburuhan Korea pada tahun 2022 menunjukkan bahwa pekerja Korea cenderung melihat sistem kerja fleksibel sebagai pendorong produktivitas. Lebih dari separuh pekerja yang memiliki kebebasan memilih jam kerja (53,1%) dan sepertiga pekerja jarak jauh (34,7%) percaya bahwa pengaturan tersebut lebih produktif dibandingkan jam kerja reguler

Pemprov Jatim Tegaskan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Ponpes ⟶

Kesenjangan antara keinginan, implementasi yang lambat, dan persepsi positif terhadap produktivitas kerja fleksibel di Korea Selatan mengindikasikan adanya potensi besar yang belum dimanfaatkan dalam pasar kerja negara tersebut, seperti dilansir dari The Korea Herald

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News