Jakarta, 01 Juni 2025-VNNMedia- Pengetatan visa pelajar oleh Amerika Serikat (AS) direspon Kementerian Luar Negeri RI dengan mengeluarkan himbauan untuk pelajar asal Indonesia di AS agar selalu mematuhi aturan keimigrasian
Dalam situs web resminya, Kemlu mengumumkan, “Seluruh mahasiswa Indonesia pemegang visa F-1 dan/ atau J-1 diimbau untuk berhati-hati dan selalu mematuhi aturan keimigrasian yang berlaku.”
Lebih lanjut, kementerian tersebut menjelaskan bahwa terdapat sejumlah konsekuensi jika visa F-1 dan J-1 (visa non-imigran utama yang digunakan oleh individu dari luar Amerika Serikat untuk tujuan pendidikan dan pertukaran budaya) dicabut oleh otoritas AS, seperti tidak bisa kembali ke AS meski formulir I-20 masih aktif, visa dinyatakan tidak berlaku dan tidak bisa digunakan, serta penolakan masuk kembali saat pemeriksaan imigrasi
Kemlu juga menjelaskan jika WNI di AS mengalamai perubahan status visa atau kendala imigrasi lainnya bisa menghubungi Designated School Official (DSO) di universitas masing-masing. Atau bisa juga berkonsultasi dengan pengacara imigrasi profesional
“Apabila WNI dalam keadaan darurat atau membutuhkan bantuan kekonsuleran, dapat menggunakan fitur tombol darurat di aplikasi Safe Travel atau menghubungi hotline darurat perlindungan WNI,” jelas Kemlu
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah AS melalui Menteri Luar Negerinya, Marco Rubio, menegaskan akan segera menerbitkan pedoman baru tentang pemeriksaan media sosial dari pemohon visa pelajar dan pengunjung pertukaran setelah peninjauan selesai
Jubir Deplu AS Tommy Bruce mengatakan jika AS akan menggunakan semua instrumennya untuk memeriksa siapapun yang ingin memasuki negara itu
baca juga: Trump Hentikan Janji Temu Visa Pelajar Baru, Bakal Luncurkan Pedoman Anyar
Sebagai informasi, mengutip dari laman resmi kedutaan dan konsulat AS di Indonesia, jumlah pelajar Indonesia yang belajar di Amerika Serikat adalah 8.348 orang untuk tahun ajaran 2023/2024
Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara pengirim pelajar terbanyak kedua dari Asia Tenggara dan menduduki peringkat ke-23 secara global
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News
