Kemenag Bondowoso Gagas Kampung Matoa, Launching Gerakan Nasional Tanam Sejuta Pohon Matoa

Bondowoso, 23 April 2025, VNNMedia – Dalam rangka memperingati Hari Bumi, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bondowoso meluncurkan program “Kampung Matoa” yang mengusung gerakan “Satu Rumah Satu Pohon Matoa”, berlokasi di Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari. Kegiatan ini bertepatan dengan peluncuran nasional Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon yang dilaksanakan serentak oleh Kementerian Agama RI.

Mengutip dari situs resmi Kemenag Jatim pada Rabu (23/4/2025), kegiatan dimulai dengan zoom meeting nasional bersama Menteri Agama RI, yang diikuti oleh seluruh satuan kerja Kemenag, tokoh lintas agama, serta organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah. Zoom tersebut diakses dari berbagai lokasi, termasuk MTsN 4 Bondowoso. Di Bondowoso sendiri, sebanyak 444 bibit pohon matoa ditanam. Setelah menerima arahan dari Menteri Agama, peserta bergerak menuju Balai Desa Lombok Kulon, pusat pelaksanaan program Kampung Matoa yang menjadi bagian dari gerakan nasional ini.

Secara simbolis, Kepala Kantor Kemenag Bondowoso, H. Moh. Ali Masyhur, menyerahkan bibit matoa kepada perwakilan warga, sebagai langkah awal pelaksanaan program “Satu Rumah Satu Pohon”. Salah satu momen penting adalah deklarasi Kampung Matoa, yang menjadi simbol komitmen terhadap pelestarian lingkungan melalui nilai-nilai keagamaan dan aksi nyata menanam pohon. “Kami memulai dari Desa Lombok Kulon, namun harapannya program ini menyebar ke desa-desa lain. Kita tidak sekadar menanam pohon, tapi juga menanam kesadaran mencintai bumi,” ujar H. Moh. Ali Masyhur.

Ia menekankan pentingnya merawat pohon setelah ditanam—dengan menyiram, memberi pupuk, dan melindungi dari hama. Ia juga mengajak masyarakat, termasuk pelajar, agar terlibat aktif dalam perawatan pohon-pohon tersebut. “Kita libatkan anak-anak sejak dini, ajarkan mereka menanam dan merawat, agar tumbuh menjadi generasi yang peduli lingkungan,” tambahnya.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh lintas agama dan instansi, mulai dari FKUB, pengurus NU dan Muhammadiyah, Muspika Kecamatan Wonosari, pengawas madrasah, Ketua IPARI, APRI, Pokjaluh, hingga seluruh Kepala Satuan Kerja Kemenag. Semangat kolaborasi antariman ini menunjukkan bahwa mencintai bumi adalah tanggung jawab bersama lintas generasi dan keyakinan. Kepala Desa Lombok Kulon, Mulyono, menyampaikan rasa syukurnya karena desanya dipilih menjadi lokasi program Kampung Matoa, menyusul keberhasilan sebelumnya sebagai Kampung Zakat. “Kami sangat berterima kasih. Ini menjadi energi baru bagi warga Lombok Kulon. Kami siap mendukung penuh program ini demi terwujudnya desa yang hijau, makmur, dan penuh berkah,” ujarnya penuh antusias.

Lewat kegiatan ini, Kemenag Bondowoso tak hanya menanam pohon, tetapi juga menanam harapan bahwa desa-desa di seluruh Indonesia dapat menjadi pelopor gerakan cinta lingkungan yang berakar pada nilai agama, kebersamaan, dan keberlanjutan.

Telusuri berita lain di Google News VNNMedia