
BANYUWANGI, 21 APRIL 2025 – VNNMedia – Banyuwangi, salah satu kabupaten dengan garis pantai terpanjang di Jawa Timur, terus menunjukkan potensinya sebagai pusat perikanan unggulan. Di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, hadir sebuah kawasan yang tidak hanya dikenal sebagai sentra budidaya lobster laut, tetapi juga sebagai destinasi kuliner dan wisata edukatif bernama Kampung Lobster.
Berdiri sejak tahun 2020, Kampung Lobster menyatukan konsep budidaya dan kuliner dalam satu lokasi. Di sini, pengunjung bisa menikmati sajian lobster segar yang langsung diambil dari keramba-keramba di laut, tepat di depan restoran.
Menu olahan lautnya pun beragam, mulai dari lobster rebus, ikan laut, kerang, kepiting, hingga cumi, semuanya disajikan dengan cita rasa autentik.
Menurut Suwardi, Manajer Kampung Lobster, saat ini pihaknya telah mengelola sekitar 300 unit keramba yang masing-masing diisi 50 hingga 100 benih lobster. Budidaya dilakukan di dasar laut dengan kedalaman 15 hingga 20 meter. Lobster diberi pakan khusus berupa kerang hidup yang kaya protein, guna menjaga kualitas hasil panen.
“Kerang yang diberikan harus dalam kondisi hidup. Jika mati, justru akan memicu pertumbuhan bakteri yang membahayakan lobster,” jelas Suwardi.
Setiap hari, para penyelam lokal memberi pakan langsung ke keramba. Salah satu alasan dipilihnya Bangsring sebagai lokasi budidaya adalah karena kawasan ini telah memiliki ekosistem penyelam yang mendukung.
Setelah mencapai berat ideal sekitar 165 gram, lobster-lobster tersebut siap dipanen dan diekspor ke pasar internasional, khususnya Taiwan dan Tiongkok. Jenis lobster yang dibudidayakan adalah lobster pasir dan lobster mutiara, yang keduanya memiliki karakter rasa yang serupa. Volume ekspor mencapai 100 hingga 200 kilogram per bulan.
Tak hanya menawarkan sensasi kuliner, Kampung Lobster juga menjadi destinasi wisata bahari. Wisatawan bisa ikut menyelam untuk melihat langsung ekosistem keramba di bawah laut, memberikan pengalaman unik yang menggabungkan edukasi dan rekreasi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik inovasi ini sebagai bentuk nyata hilirisasi sektor perikanan. Ia menilai keberadaan Kampung Lobster turut memberdayakan masyarakat lokal, dengan puluhan warga Desa Bangsring yang kini bekerja di sana.
“Inisiatif seperti ini sangat berdampak positif. Selain meningkatkan ekonomi warga, juga menjadi contoh praktik keberlanjutan. Saya berharap kebersihan lingkungan sekitar terus dijaga agar laut tetap menjadi rumah yang sehat bagi biota laut,” ujar Ipuk.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News