Phnom Penh, 5 Juli 2024-VNNMedia- Pekan ini, Kamboja bersiap menyambut kepulangan benda-benda bersejarah miliknya
Dilansir dari VOA Indonesia, Menteri Kebudayaan Kamboja, Phoeurng Sackona,pada hari ini (4/7), mengatakan bahwa Kamboja menerima kepulangan 14 patung dari Museum Seni Metropolitan, New York, yang diterimanya pada Rabu (3/7) lalu.
Patung-patung tersebut hilang akibat penjarahan pada masa perang dan kerusuhan. Dan pada hari ini ditampilkan di hadapan jurnalis dan tamu VIP di Museum Nasional Phnom Penh, ibukota Kamboja
Menurut pihak museum patung-patung itu dibuat sekitar abad 9 dan 14 di era Angkorian yang mencerminkan sistem agama Hindhu dan Budha yang berlaku saat itu
Kementerian kebudayaan dan Seni Rupa Kamboja mengatakan bahwa kepulangan harta nasional bersejarah itu, setelah negosiasi bertahun-tahun antara tim restitusi seni Kamboja dengan jaksa federal AS dan Museum Seni Metropolitan di New York serta penyelidik dari Departemen Keamanan Dalam negeri AS
Phoeurng Sackona mengatakan kembalinya patung-patung itu sangat penting bagi masyarakat Kamboja untuk mengenang warisan nenek moyang mereka yang telah melalui masa baik dan buruk. Dia berharap dapat menerima 50 artefak lagi dari Amerika Serikat dalam waktu dekat
Kamboja diketahui telah mengklaim sejumlah barang-barang bersejarah yang diperdagangkan secara illegal dan saat ini beradadi beberapa museum termasuk museum Metropolitan serta dari tangan para kolektor benda antik
Artefak yang pulang pekan ini merupakan hasil jarahan masa perang saudara saat rezim komunis Khmer Merah tahun 70-an
Beberapa artefak memang telah diperjualbelikan oleh penyalur karya seni, Douglas Latchfor. Yang mana pada 2019, dia didakwa mengatur skema penjualan sejumlah barang antik milik Kamboja di pasar seni internasional
Douglas Latchfor sendiri meninggal setahun setelah dakwaan tersebut . Sampai akhir hayatnya dia tidak mengakui semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News