Kadin Surabaya Gelar Mukota VII, Kembali Pilih Ali Affandi Jadi Ketua

SURABAYA, 17 OKTOBER 2024 – VNNMedia – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya menyelenggarakan Musyawarah Kota (Mukota) VII di Surabaya, Kamis (17/10/2024). Dalam Mukota kali ini juga menetapkan M. Ali Affandi LNM sebagai Ketua Kadin Surabaya periode 2024-2029.

Kembali terpilih sebagai Ketua Kadin Surabaya, Ali Affandi mengatakan komitmennya mewujudkan Surabaya sebagai kota yang memimpin dalam inovasi dan ekonomi berkelanjutan. Serta memanfaatkan teknologi modern, energi terbarukan, dan potensi ekonomi kreatif.

Andi- sapaan akrab Ali Affandi mengatakan bahwa Mukota merupakan ajang konsolidasi Kadin Surabaya untuk merancang strategi ke depan. Mukota menurutnya tidak hanya sarana memilih ketua baru tetapi juga untuk merencanakan strategi ke depan.

“Harus bisa bersinergi, harus bisa berkolaborasi dan searah dengan pembangunan tingkat provinsi dan kota. Kita sebagai mitra pemerintah tentunya siap berkolaborasi dengan mitra stakeholder, karena Surabaya akan menjadi Centre of Gravity. Kami siap mengawal ke depan,” tegas pria yang kerap dipanggil Mas Andi ini.

Lebih jelas ia mengungkapkan bahwa Surabaya adalah kota Industri, Perdagangan, MICE dan juga pariwisata. Kota lama adalah salah satu contoh keberhasilan Pemkot dalam mengembangkan pariwisata perkotaan. Selain itu, investasi di Surabaya juga masih sangat menjanjikan.

“Bahkan kemarin, saat kami mengantarkan Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke Kota Lama, beliau mengatakan setelah selesai bertugas sebagai menteri, beliau bakal kembali berbisnis dan siap untuk berinvestasi di Surabaya,” ujarnya.

Untuk mewujudkan Surabaya sebagai Kota inovasi dan ekonomi berkelanjutan, Kadin Surabaya memiliki sejumlah misi utama yang akan menjadi fokus. Pertama, mendorong ekonomi berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi dan energi terbarukan. Ini penting untuk meningkatkan daya saing bisnis di Surabaya, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

“Kami juga berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Kadin Surabaya akan menjadi jembatan yang mempertemukan semua pihak untuk mendorong transformasi digital dan inovasi di berbagai sektor,” urainya.

Andi juga menekankan pentingnya peran UMKM dalam ekonomi Surabaya. Akan memfasilitasi UMKM melalui digitalisasi. “Kami percaya, digitalisasi adalah jalan bagi UMKM lokal untuk berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional,” lanjutnya.

Selain itu, Mas Andi menyoroti pentingnya pembangunan yang ramah lingkungan. “Kami ingin memastikan bahwa pengembangan infrastruktur di Surabaya selaras dengan prinsip keberlanjutan. Oleh karena itu, kami akan mendorong pengembangan infrastruktur hijau dan menarik investasi yang berfokus pada energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon,” terangnya.

Misi terakhir Kadin Surabaya berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. “Kami juga akan meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan kewirausahaan berbasis teknologi, terutama bagi wirausahawan muda. Kadin akan bekerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan dan industri untuk memberikan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan ekonomi saat ini,” tambahnya.

Walikota Surabaya periode 2021 – 2024, Eri Cahyadi yang hadir dalam kesempatan tersebut menegaskan, bahwa saat ini pelayanan publik menjadi konsen Pemkot Surabaya. Baik dalam memberikan kepastian hukum, kecepatan dan ketepatan waktu perizinan telah diberikan Pemkot kepada pelaku usaha.

“Bahkan saat ini pelayanan publik juga memberikan pilihan tempat berinvestasi bagi para investor,” katanya.

Selain pelayanan public yang bagus, Pemkot Surabaya juga melakukan penataan dan peningkatan infrastruktur transportasi. Langkah ini harus dilakukan mengingat Surabaya akan menjadi center of gravity, pintu gerbang transportasi. Tidak hanya Indonesia timur tetapi di seluruh Indonesia. Pergerakan dari dan ke Surabaya menjadi lebih besar.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Emil Elestianto Dardak menambahkan, Surabaya memang memiliki potensi besar untuk menjadi pusat gravitasi ekonomi. Oleh karena itu meningkatnya peran perdagangan Surabaya pasca perpindahan IKN, harus ditopang dengan sistem atau kerangka transportasi yang mumpuni.

Untuk itu, Emil mengapresiasi upaya Pemkot Surabaya dalam melanjutkan proyek infrastruktur pembangunan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) atau Outer East Ring Road (OERR). “Ini untuk membangun aglomerasi Surabaya dengan Gresik di wilayah Selatan Kebomas, yaitu Driyorejo, Menganti dan Cerme,” pungkasnya.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News