JAKARTA, 2 SEPTEMBER 2024 – VNNMedia – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut potensi ekonomi dalam negeri sangat bisa dioptimalkan. Apalagi Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk nomor empat terbesar di dunia yakni diperkirakan berjumlah 281 juta jiwa di 2024.
Dan jumlah sebesar itu merupakan pangsa retail yang bagus untuk diberdayakan.
“Pertumbuhan sektor konsumsi di Indonesia sejak 2002 lebih besar daripada pertumbuhan ekonomi yakni 12 persen. Mal di Indonesia, khususnya di Jakarta, lebih baik dan modern daripada berbagai mal di negara lain. Kita harus tepuk tangan untuk para peretail,” kata Airlangga beberapa waktu lalu di Jakarta.
Hal itu didukung oleh pendapatan per kapita di Jakarta yang sudah di atas USD20 ribu. “Jadi, berapa banyak toko retail yang sudah dibuka di suatu daerah dapat mencerminkan berapa pendapatan per kapita dari daerah itu,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Pemerintah juga mendorong pelaku usaha pusat perbelanjaan untuk bermitra dengan pelaku UMKM. Melalui kemitraan dan kolaborasi ini tentunya akan menciptakan peluang pasar bagi produk UMKM, membuka lapangan usaha baru, menyerap tenaga kerja, serta mewujudkan iklim usaha yang sehat.
“Kita ingin bukan cuma di Jakarta saja, tapi juga seluruh Indonesia, karena ada daerah lain yang pendapatan per kapitanya juga menengah ke tinggi. Supaya sektor retail terus tumbuh, maka harus terus digenjot dari sisi produktivitas dan inovasi,” jelas Menko Airlangga.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebutkan, ekonomi telah pulih sepenuhnya setelah sempat terdampak pandemi Covid-19.
“Tak dipungkiri, Pandemi Covid-19 membuat perekonomian sempat terpuruk namun demikian ekonomi kembali pulih secara bertahap hingga dan pada Q2-2024 tumbuh sebesar 5,05 persen yoy,” kata Mendag Zulkifli Hasan yang diwakili Dirjen PDN Kementerian Perdagangan Moga Simatupang.
Di tahun ini, ritel Indonesia sendiri tumbuh positif. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Angka ini meningkat 6,4 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan sangat didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat, perkembangan pesat e-commerce, serta inovasi teknologi dalam operasional ritel.
Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO), Budihardjo Iduansjah menjelaskan, pertumbuhan tersebut menunjukkan kepercayaan konsumen yang semakin meningkat. Didukung kesiapan sektor retail untuk beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah.
PDB Indonesia didominasi oleh Konsumsi Rumah Tangga yang mencapai 53,18 persen pada 2023 dan mencapai 54,53 persen pada Q2-2024. Hal ini didorong oleh kontribusi Konsumsi Rumah Tangga terhadap PDB Q2-2024 yoy yang mengalami kenaikan.
Pada 2024 terdapat peningkatan jumlah pengunjung pada pusat perbelanjaan, terutama pada saat libur hari besar keagamaan dan libur sekolah. Tercermin dari peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang pada Juli 2024 berada pada level 123,4, dan ini termasuk kategori zona optimis.
Mendukung hal ini, Pemerintah berupaya merumuskan dan mengimplementasikan regulasi yang kondusif bagi seluruh pelaku usaha retail, baik skala besar maupun UMKM.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News