Jepang Targetkan Ekspor Beras Melonjak 8 Kali Lipat pada 2030

Tokyo, 14 Maret 2025-VNNMedia- Pemerintah Jepang berencana untuk meningkatkan ekspor beras negara itu hampir delapan kali lipat menjadi 350 ribu ton, senilai 92,2 miliar yen, pada tahun 2030 dari tahun 2024. Kebijakan ini disampaikan pada pertemuan partai berkuasa Rabu (12/3)

Rencana peningkatan ekspor melalui perbaikan produksi ini juga dipandang sebagai cara untuk mengamankan pasokan domestik yang cukup dari bahan pokok Jepang tersebut, guna menghindari kekurangan

Dalam rancangan rencana dasar jangka menengah hingga panjang untuk pertanian, pemerintah tetap mempertahankan tujuannya untuk meningkatkan tingkat swasembada pangan negara menjadi 45 persen berdasarkan asupan kalori pada tahun 2030 dari 38 persen pada tahun fiskal 2022. Angka tersebut merujuk pada rasio makanan yang dikonsumsi dalam negeri yang dipasok oleh produsen di suatu negara

Draf rencana dasar, yang direvisi kira-kira setiap lima tahun, menyoroti perlunya peningkatan produktivitas di samping perluasan ekspor. Hal ini dikarenakan risiko geopolitik dan penurunan jumlah petani dalam negeri telah mengganggu produksi dan pasokan pangan di negara tersebut

Pemerintah bermaksud meningkatkan nilai total ekspor pertanian dan pangan dari 1,5 triliun yen pada tahun 2024 menjadi 5 triliun yen pada tahun 2030, sekaligus meningkatkan belanja terkait pangan oleh wisatawan mancanegara dari 1,6 triliun yen menjadi 4,5 triliun yen

Untuk produksi beras, rencana yang disampaikan pada pertemuan Partai Demokrat Liberal bertujuan untuk meningkatkan jumlah petani yang mengelola ladang seluas 15 hektar atau lebih dan mengurangi biaya produksi dari 11.3 ribu yen menjadi 9.5 ribu yen per 60 kilogram untuk bersaing dengan impor yang lebih murah

Jepang mengonsumsi sekitar 6,6 juta ton beras setahun, yang berarti target ekspor sebanyak 350 ribu ton akan setara dengan sekitar setengah bulan konsumsi dalam negeri

Meskipun saat ini terjadi kekurangan beras dalam negeri, permintaan jangka panjang diperkirakan akan menurun karena populasi Jepang yang menyusut, sehingga perluasan ekspor menjadi fokus utama

Rencana dasar sebelumnya telah menggunakan tingkat swasembada pangan sebagai target numerik utama, tetapi rencana terbaru akan menampilkan beberapa sasaran menyusul amandemen undang-undang terkait pada bulan Mei lalu. Pemerintah akan meminta persetujuan Kabinet pada akhir bulan ini

sumber: Japan Today

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News