Tokyo, 26 Desember 2024-VNNMedia- Panel ahli yang ditunjuk pemerintah Jepang pada hari Rabu mayoritas menyetujui rancangan kebijakan energi baru yang ambisius. Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan porsi energi terbarukan hingga 50% pada tahun 2040, sekaligus memaksimalkan penggunaan tenaga nuklir
Melansir Japan Today, keputusan ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan energi Jepang yang menerapkan penghentian secara bertahap reaktor nuklir yang dimilikinya pasca Fukushima
Dalam rancangan yang akan dibawa ke kabinet untuk disetujui pada Maret tahun depan itu energi nuklir harus menyumbang 20 persen kebutuhan energi Jepang di tahun 2040, memperluas energi terbarukan yang semula 23 persen menjadi 40-50 persen serta mengurangi penggunaan batu bara menjadi 30 sampai 40 persen dari 70 persen pada tahun sebelumnya
Perubahan kebijakan energi Jepang adalah untuk mengantisipasi permintaan akan energi rendah karbon -nuklir dan energi terbarukan- yang meningkat dari pusat data seiring perkembangan penggunaan AI dan produsen semikonduktor di Jepang
Menurut Menteri Perindustrian Jepang, Yoji Muto, pada Rabu kemarin, negaranya harus memperkuat ketahanan energi dengan tidak bergantung pada satu sumber saja.
“Sudah saatnya untuk berhenti membahas pilihan antara energi terbarukan dan tenaga nuklir. Kita harus memaksimalkan penggunaan energi terbarukan dan nuklir,” tegasnya
Rancangan perubahan kebijakan energi yang memberikan porsi besar terhadap energi terbarukan dan nuklir seiring dengan komitmen negara itu untuk mencapai emisi nol bersih gas penyebab pemanasan iklim pada tahun 2050 serta pengurangan hingga 73 persen di tahun 2040
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News