
Tokyo, 18 Mei 2025-VNNMedia- Badan Meteorologi Jepang (JMA) dilaporkan sedang mempertimbangkan langkah revolusioner dalam dunia prakiraan cuaca dengan berencana memperkenalkan kecerdasan buatan (AI) ke dalam sistem mereka
Melansir Japan Today, langkah ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi prediksi secara signifikan melalui penggunaan teknologi pembelajaran mendalam (deep learning). Informasi ini diungkapkan oleh sumber terpercaya yang dekat dengan isu tersebut
Persiapan untuk integrasi AI ini sedang berjalan intensif. Sebuah tim khusus bahkan telah dibentuk sejak April lalu untuk memimpin pengembangan infrastruktur dan teknologi yang diperlukan. Rencananya, sistem AI akan menggabungkan analisis prediksi berdasarkan data cuaca historis yang melimpah dengan model perkiraan numerik yang saat ini menjadi andalan JMA
Jika rencana ini terealisasi, sistem AI akan memanfaatkan kemampuan pembelajaran mendalam untuk menganalisis sejumlah besar data cuaca. Dengan mengidentifikasi pola-pola kompleks, AI diharapkan mampu menghasilkan prakiraan suhu, curah hujan, dan berbagai parameter cuaca lainnya di masa depan dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi
Salah satu area di mana metode berbasis AI ini diprediksi akan memberikan keunggulan signifikan adalah dalam prediksi jalur topan. Akurasi prediksi jalur badai tropis yang sering melanda Jepang selama ini menjadi tantangan, dan AI diharapkan mampu memberikan solusi yang lebih andal
Badan Meteorologi Jepang diperkirakan akan mengumumkan langkah-langkah lebih lanjut terkait peningkatan fungsionalitas data menggunakan AI dan teknologi lainnya sekitar bulan Juni mendatang.
Saat ini, JMA mengandalkan model prediksi cuaca numerik yang memanfaatkan data observasi dan kekuatan superkomputer untuk mensimulasikan kondisi atmosfer di masa depan. Para peramal cuaca berpengalaman kemudian menganalisis hasil simulasi ini, dengan mempertimbangkan kondisi dunia nyata, sebelum mengeluarkan laporan cuaca dan peringatan bencana
Meskipun AI akan diintegrasikan, peran manusia dipastikan tidak akan sepenuhnya tergantikan. AI sejauh ini telah digunakan untuk menyempurnakan hasil simulasi, dan para peramal akan tetap memegang peran pengawasan serta mengeluarkan prakiraan akhir
Selain untuk prakiraan cuaca reguler, JMA juga tengah menjajaki potensi penggunaan pembelajaran mendalam untuk memproses data observasi dari satelit cuaca Himawari-10, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun fiskal 202
Langkah ini menunjukkan komitmen Jepang untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi terkini demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakatnya melalui prakiraan cuaca yang lebih akurat dan tepat waktu
Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News