Jepang Bantah Tudingan China Soal Pembuangan Air Olahan Fukushima

PLTN Fukushima setelah gempa dan Tsunami tahun 2011 (Wikipedia)

Tokyo, 17 September 2024–VNNMedia- Tensi terkait pembuangan air olahan dari PLTN Fukushima Daiichi kembali memanas. Jepang, melalui Ketua Komisi Tenaga Atomnya, Uesaka Mitsuru, tegas membantah tudingan Cina yang menyebut air tersebut sebagai air ‘tercemar nuklir’

Uesaka menjelaskan bahwa air yang dilepaskan telah melalui proses pemurnian menggunakan sistem ALPS – sistem pemrosesan cairan canggih- dan diencerkan secara signifikan. Ia menekankan bahwa level tritium dalam air jauh di bawah batas aman yang ditetapkan oleh WHO, sepetti dilansir dari NHK News

“Tidak tepat untuk menyebut air yang dilepaskan ini sebagai air yang tercemar,” tegas Uesaka

Pernyataan Uesaka pada Senin (16/9) merupakan respon atas pernyataan China yang menyebut air olahan hasil pembuangan dari PLTN Fukushima sebagai air ‘tercemar nuklir’

Sementara itu wakil Ketua Otoritas Tenaga Atom China, Liu Jing, dengan tegas menyatakan penentangannya terhadap pelepasan air yang telah diolah dan diencerkan itu

Operator PLTN Fukushima Daiichi mulai melepaskan air yang diolah dan diencerkan ke laut setahun lalu. Air tersebut telah melalui proses pengolahan dengan membuang sebagian besar bahan radioaktif untuk kemudian diencerkan di bawah batas aman seperti yang ditetapkan WHO yaitu level Tritium dikurangi sekitar sepertujuh dari tingkat yang direkomendasikan WHO-di bawah 10.000 Bq/L- untuk air minum

Pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan pihaknya yakkin masyarakat internasional telah paham tentang proses pembuangan air Jepang karena telah menjelaskannya secara transparan berdasarkan pengetahuan ilmiah dan bekerja sama dengan IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional)

Diketahui pada tahun 2011, Jepang dilanda gempa bumi dan tsunami dahsyat yang mengakibatkan kerusakan parah pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi. Kerusakan ini menyebabkan tiga reaktor meleleh dan memicu kebocoran radiasi nuklir dalam skala besar

Kecelakaan ini merupakan salah satu kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah, menyebabkan evakuasi massal penduduk di sekitar area PLTN dan kontaminasi lingkungan yang luas.

Setelah kecelakaan tersebut, PLTN Fukushima menghasilkan sejumlah besar air yang terkontaminasi radiasi akibat proses pendinginan reaktor yang rusak dan upaya pembersihan. Air ini disimpan dalam tangki-tangki besar di area PLTN.

Namun, kapasitas penyimpanan air tersebut terbatas. Jika tidak segera ditangani, tangki-tangki ini akan penuh dan berpotensi menyebabkan masalah baru. Oleh karena itu, pemerintah Jepang memutuskan untuk mengolah air tersebut dengan sistem pemurnian canggih (ALPS) untuk menghilangkan sebagian besar zat radioaktif.

Setelah melalui proses pemurnian, air tersebut masih mengandung tritium, yaitu isotop hidrogen yang sulit dipisahkan dari air. Meskipun tritium bersifat radioaktif, tingkat radiasinya relatif rendah dan dianggap aman jika diencerkan dengan air laut dalam jumlah yang besar

Baca Berita Menarik Lainnya Di Google News