JCFF 2025 Dorong Kinerja UMKM dan Potensi Kopi, Cokelat, serta Rempah Jawa Timur

SURABAYA, 26 AGUSTUS 2025 – VNNMedia – Penutupan Java Coffee and Flavors Festival (JCFF) 2025 berlangsung meriah di kawasan Kota Lama Surabaya, Senin (25/8/2025) malam.

Festival bertema “Crafting Futures Through Local Flavors” ini menjadi ajang penting bagi pengembangan ekonomi kreatif dan komoditas unggulan Jawa Timur, khususnya kopi, cokelat, dan rempah-rempah.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menilai JCFF 2025 memiliki nilai strategis lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. “Selain memperkenalkan sejarah kopi, festival ini juga menampilkan kekayaan komoditas lain seperti cokelat dan rempah Jawa Timur. Pelaksanaannya di Kota Tua Surabaya menambah nilai wisata heritage yang menarik bagi generasi muda,” ujar Destry.

Data BI menunjukkan Jawa Timur memiliki potensi besar sebagai pusat kopi nasional. Sekitar 86 persen ekspor kopi dari Pulau Jawa melewati pelabuhan Jawa Timur, sementara 48 persen produksi kopi Jawa berasal dari provinsi ini.

“Kopi Excelsa Jawa Timur memiliki cita rasa unik yang diminati anak muda. Tren permintaan cokelat juga meningkat, membuka peluang ekonomi yang luar biasa,” tambahnya.

Namun, tantangan kapasitas produksi masih menjadi perhatian. Banyak UMKM dengan kualitas produk baik belum mampu memenuhi permintaan besar. Untuk itu, BI terus mendukung melalui pelatihan, peningkatan kualitas, pemanfaatan teknologi digital, hingga akses pasar internasional.

Hasilnya, nilai transaksi pembiayaan dan perdagangan UMKM melonjak dari Rp38 miliar tahun lalu menjadi Rp100 miliar tahun ini.

Selain pameran produk, JCFF 2025 juga menghadirkan fashion show UMKM binaan BI, termasuk karya fesyen Husna, menampilkan kreativitas lokal yang berpotensi menembus pasar global. Dukungan pemerintah terhadap pengembangan UMKM diharapkan mendorong hilirisasi pangan dan menambah nilai ekonomi bagi daerah.

Dengan sinergi antara pemerintah, BI, dan UMKM, Jawa Timur diyakini mampu menjadi Gerbang Baru Nusantara sekaligus motor penggerak pertumbuhan ekonomi berbasis komoditas unggulan lokal.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News