Jatim–Selandia Baru Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Fokus Pangan dan Energi Hijau

SURABAYA, 18 SEPTEMBER 2025 – VNNmedia – Upaya memperkuat hubungan dagang Indonesia–Selandia Baru kembali digulirkan. Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Philip Taula, melakukan kunjungan resmi ke Graha Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Senin (15/9/2025).

Kunjungan perdananya ke Surabaya sejak kembali menjabat pada Februari 2025 ini menjadi momentum penting untuk memperluas kerja sama bisnis dan investasi.

Dalam pertemuan dengan Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, beserta sejumlah pelaku usaha lintas sektor, Philip menegaskan banyak potensi ekonomi yang dapat dikembangkan bersama, mulai dari pertanian, peternakan, hingga perdagangan produk jadi.

“Permintaan susu di Indonesia masih tinggi, sementara produksi lokal belum mencukupi. Selain susu, komoditas apel, kiwi, dan bawang juga memiliki peluang ekspor besar. Kami juga terbuka untuk memperluas kerja sama di sektor lain, termasuk teknologi pertanian dan perdagangan,” ujarnya.

Selain pangan, Selandia Baru juga menawarkan keunggulan di bidang energi terbarukan, pariwisata, teknologi informasi, serta green industry. Philip menyebut, sinergi dengan Jawa Timur akan semakin strategis mengingat provinsi ini merupakan salah satu motor ekonomi terbesar di Indonesia.

Adik Dwi Putranto menegaskan, posisi Jawa Timur sangat strategis sebagai hub perdagangan untuk 16 provinsi di Indonesia. Dengan basis kuat di sektor manufaktur, logistik, perdagangan, dan ketahanan pangan, Jatim siap memperkuat kerja sama internasional, termasuk dengan Selandia Baru.

“Kami memiliki beberapa kawasan ekonomi khusus (KEK) seperti KEK JIPEE, KEK IT di Singosari, dan KEK Halal di Sidoarjo. Infrastruktur logistik juga semakin lengkap, dari pelabuhan hingga jaringan tol ke Banyuwangi. Ini menjadi peluang besar untuk memperluas perdagangan internasional,” jelas Adik.

Di sektor pangan, Jatim tercatat surplus untuk tanaman pangan, hortikultura, daging, dan buah-buahan. Namun, Adik mengakui provinsinya masih membutuhkan transfer teknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas. “Kami berharap Selandia Baru bisa menjadi mitra dalam inovasi teknologi pertanian,” tambahnya.

Wakil Ketua Komite Tetap Pemberdayaan dan Pengembangan Ekspor Kadin Jatim, Eric Harianto, menyoroti arah pembangunan ekonomi Indonesia yang kini menekankan pangan bergizi, energi terbarukan, dan industri hijau.

“Kami ingin menjajaki peluang dengan Selandia Baru, terutama di bidang green industry dan energi hijau. Kolaborasi ini juga sejalan dengan penguatan ekosistem pentahelix yang melibatkan akademisi, pemerintah, bisnis, masyarakat, dan media,” ujarnya.

Selain perdagangan dan energi, sektor pendidikan juga menjadi agenda pembahasan. Saat ini sekitar 70 mahasiswa Indonesia menempuh studi di Selandia Baru dengan beasiswa, mayoritas di bidang pertanian.

Kadin Jatim pun membuka peluang pertukaran pelajar dan kerja sama vokasi. “Pendidikan vokasi Selandia Baru cukup maju dan relevan dengan kebutuhan industri di Jatim,” terang Adik.

Dengan potensi besar di bidang pangan, energi hijau, teknologi pertanian, hingga pendidikan vokasi, kerja sama Jawa Timur–Selandia Baru diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi sekaligus mendukung transformasi menuju pembangunan berkelanjutan.

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News