
JAKARTA, 9 DESEMBER 2025 – VNNMedia — Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menorehkan prestasi nasional pada ajang Naker Award 2025 dengan meraih dua penghargaan sekaligus, yakni Pembina Produktivitas Terbaik dan Provinsi dengan Kinerja Pengawasan Ketenagakerjaan Terbaik Pertama.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebut capaian ini sebagai bukti konsistensi Jawa Timur dalam menciptakan iklim usaha yang aman, kondusif, dan produktif, serta mendorong daya saing industri daerah. “Ini motivasi bagi seluruh pemangku kepentingan untuk terus meningkatkan produktivitas,” ujarnya.
Penghargaan Pembina Produktivitas yang diterima ini merupakan yang ketiga kalinya bagi Khofifah, sekaligus mempertegas komitmennya dalam mendukung pertumbuhan dunia industri.
Prestasi tersebut juga selaras dengan keberhasilan lima perusahaan asal Jawa Timur yang meraih Paramakarya 2025, yaitu PT Amerta Indah Otsuka dari Pasuruan, PT Dok Pantai Lamongan dari Lamongan, PT POMI – Paiton O&M Indonesia dari Probolinggo, PT Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia (YEMI) dari Pasuruan, dan PT Yamaha Musical Products Indonesia (YMPI) yang juga berasal dari Pasuruan.
Jawa Timur dinilai unggul secara nasional karena berhasil memenuhi berbagai indikator pengawasan ketenagakerjaan. Penilaian tersebut mencakup penyusunan Rencana Kerja Unit (RKU) pengawasan; peningkatan indeks Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (WLKP); pemenuhan kebutuhan dan formasi jabatan fungsional; serta peningkatan kompetensi pengawas ketenagakerjaan dan penguji K3.
Provinsi ini juga konsisten melakukan evaluasi kinerja 360° bagi pejabat fungsional, cepat menindaklanjuti kasus dugaan pelanggaran norma ketenagakerjaan, dan menunjukkan kinerja pembinaan K3 terbaik selama lebih dari lima tahun berturut-turut.
Selain itu, Jawa Timur mendapat apresiasi berkat dukungan maksimal terhadap program P2 HIV-AIDS di tempat kerja serta ketepatan dalam melaporkan hasil pengawasan ketenagakerjaan.
Khofifah menekankan pentingnya penerapan filosofi Jatim BISA—Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif— untuk meningkatkan kualitas industri dan tenaga kerja.
Ia menjelaskan bahwa berdaya berarti memiliki kekuatan dan kemandirian dalam memaksimalkan potensi; inklusif menandakan bahwa manfaat pembangunan harus dirasakan seluruh kelompok masyarakat; sinergis menekankan pentingnya kolaborasi antarsektor; dan adaptif menjadi kunci dalam menghadapi perubahan zaman melalui inovasi yang berkelanjutan.
Capaian ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat perlindungan pekerja, meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja, dan mendorong produktivitas perusahaan.
Khofifah menegaskan bahwa penghargaan ini harus menjadi pemacu bagi semua pihak untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi di bidang ketenagakerjaan.
Pemprov Jatim, kata dia, akan terus melanjutkan berbagai program pembinaan yang berfokus pada peningkatan efisiensi, inovasi, dan kualitas sumber daya manusia agar Jawa Timur tetap menjadi motor penggerak ekonomi nasional dengan industri yang kompetitif dan berdaya saing global.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News